Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Provinsi Riau Syamsuar mendorong arkeolog untuk melanjutkan penelitian sesuai tim yang dibentuk tahun 2021 melibatkan tenaga ahli prasejarah dari badan Riset dan Inovasi Nasional untuk menindaklanjuti temuan di kawasan Logas.
"Sebab kuat keyakinan bahwa lokasi Logas dan sekitarnya memiliki potensi yang sangat besar untuk diteliti, dan pada tahun 2021 Tim peneliti itu kembali menemukan beberapa artefak litik sederhana berupa alat batu yang termasuk kategori kapak perimbas, kapak penetak, lancipan ," kata Kepala Dinas Kebudayaan Riau Raja Yose dalam keterangannya di Pekanbaru, Sabtu.
Ia mengatakan pada tahun 2021 itu juga tim peneliti juga menemukan alat-alat batu yang termasuk dalam kategori alat serpih di sekitar aliran Sungai Logas atau Batang Lembu Keruh dan singkapan batuan di aliran sungai kecil yang menyatu dengan Sungai Logas.
Raja Yose mengatakan, bahwa sesuai arahan Gubernur Syamsuar maka penelitian tersebut harus tuntas sekaligus untuk membuktikan bahwa Riau negeri
"Karena itu pada Agustus 2023 tim kembali dibenruk melibatkan tenaga ahli arkeologi prasejarah dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, ahli geologi dari Universitas Islam Riau, dosen dan mahasiswa dari Program Studi Arkeologi Universitas Jambi," katanya.
Tim ini meluaskan daerah penelitian hingga area Sungai Muaralembu, area Sungai Petapahan, dan area Sungai Jake dan tim menemukan 170 lebih temuan yang terindikasi sebagai artefak di lokasi tersebut.
Menurut Raja Yose, temuan-temuan baru ini dapat mengungkap tentang kehidupan prasejarah di kawasan Provinsi Riau yang masih kosong dari daftar temuan prasejarah Indonesia. Konsentrasi temuan artefak batu paleolitik yang berada di perbukitan yang menjadi hulu dari ketiga sungai mengindikasikan bahwa perlu upaya pelestarian wilayah Logas dan Kuantan Singingi karena menjadi bukti kehidupan manusia masa lalu.
"Saya memberikan istilah untuk temuan-temuan budaya di daerah Logas dan sekitarnya yakni sebagai "Penemuan Baru Kehidupan Prasejarah di Provinsi Riau".
Berdasarkan data bahwa temuan alat litik sejenis baru terungkap di kawasan Sumatera Selatan (DAS Kikim) dan Bengkulu. Begitu juga temuan manusia prasejarah di Gua Lidah Aer (Payakumbuh, Sumatera Barat) dengan pertanggalan sekitar 73.000 BP namun temuan belum didukung oleh temuan budaya materi seperti yang ditemukan di kawasan Logas.
"Temuan alat-alat litik di Desa Logas dan sekitarnya ini merupakan bagian dari perjalanan migrasi manusia dan budaya prasejarah sebelum sampai ke Gua Lidah Air.