Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Korea Selatan mengoptimalkan kerja sama ekspor-impor kendaraan listrik (EV) dan manufaktur untuk meningkatkan nilai perdagangan kedua negara yang lebih rendah dibandingkan sejumlah negara lain di ASEAN.
“Dagang kita antara Indonesia dengan Korea (Korsel) dibandingkan Vietnam dan Korsel, kita hanya seperempat. Mestinya lebih besar kita,” kata Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan setelah pertemuan bilateral Indonesia dengan Menteri Perdagangan Korsel Ahn Dukgeun di sela Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) ke-55 di Semarang, Jawa Tengah, Senin.
Nilai perdagangan Indonesia dan Korsel pada 2022 mencapai 24,5 miliar dolar AS. Sementara perdagangan Vietnam dan Korsel pada tahun yang sama melebihi 80 miliar dolar AS. Selain dengan Vietnam, nilai perdagangan antara Korsel dan Indonesia juga lebih rendah dibanding Korsel dan Thailand.
“Indonesia-Korea dibanding Thailand-Korea kita juga hampir seperempat. Jadi perdagangan kita masih jauh dibawah Vietnam dan Thailand,” kata Zulhas.
Untuk meningkatkan perdagangan, Zulhas mengatakan Indonesia dan Korsel sepakat mengoptimalkan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Dalam waktu dekat, Indonesia dan Korsel juga akan meneken nota kesepahaman tentang kerja sama pemerintah dan swasta.
“Kalau ada kesulitan, hambatan, kedua belah pihak akan mempercepat untuk membantu,” kata dia.
Zulhas menargetkan nilai perdagangan Indonesia-Korsel dapat meningkat sampai melebihi Vietnam-Korsel yang sebesar 80 miliar dolar AS. Namun, diakui Zulhas, peningkatan perdagangan itu dilakukan bertahap. Saat ini pertumbuhan volume perdagangan Indonesia-Korsel baru sebesar 10 persen.
Selain perdagangan, Zulhas juga meminta Korsel untuk meningkatkan investasinya.
“Sama-sama negara demokrasi, hubungan Korea Selatan dengan Indonesia tidak ada hambatan apapun. Oleh karena itu, investasinya kita harapkan lebih banyak di tempat kita,” kata dia.
Di kesempatan itu, Zulhas juga mengapresiasi Korea Selatan yang memperlakukan Pekerja Migran Indonesia dengan baik, dengan jaminan perlindungan dan pemenuhan hak.
“Kita di Korea diberikan penghargaan yang tinggi. Di Korea tenaga kerja Indonesia paling bagus, hak-haknya, perlakuannya, saya ucapkan terima kasih,” kata Zulhas.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag RI Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan produk yang menjadi andalan untuk meningkatkan nilai perdagangan kedua negara adalah manufaktur, dan kendaraan listrik.
Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan sebut pengembangan SDM-ekonomi hijau penggerak menuju Indonesia maju
Baca juga: Menkop UKM Teten Masduki akan koordinasi dengan Mendag, kaji ulang bea masuk impor
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB