Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Kabut asap dampak kebakaran lahan pada Senin pagi di Kota Dumai, Riau, semakin pekat dan tebal menyebabkan jarak pandang pengendara sepeda motor sekitar 50 meter.
Kepala Dinas Kesehatan Dumai Marjoko Santoso mengatakan, ketebalan kabut asap ini telah membuat kualitas udara kota ini menjadi buruk dan sangat berbahaya dengan indeks standar pencemar udara (ISPU) di atas 700atau berada di level sangat berbahayabagi kesehatan.
"Udara pagi ini sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan, dan bisa saja kejadian kabut asap yang paling terparah tahun ini," kata Marjoko kepada Antara.
Mutu udara yang terus memburuk akibat kebakaran lahan diakuinya telah membuat warga khawatir dan ribuan orang terserang sakit sesak nafas dan mata perih serta tenggorokan.
Pihaknya sejauh ini terus membagikan puluhan ribu masker kepada pengguna jalan raya dan masyarakat umum untuk menghindari gangguan kesehatan akibat asap.
"Hari ini kembali kita bagikan 25 ribu masker di 8 lokasi jalan umum perkotaan dan tiap kecamatan untuk dipergunakan warga yang beraktivitas diluar ruangan," sebut Marjoko.
Sementara, Kepala UPT Polisi Kehutanan Dumai, Tengku Ismet melaporkan berdasarkan pantauan satelit NOAA-18 ditemukan sedikitnya 18 titik api kebakaran di atas lahan masyarakat dan eks penguasaan perusahaan perkayuan di sejumlah kecamatan.
"Kebakaran yang terluas terdapat di eks lahan perusahaan perkayuan di Kecamatan Sungai Sembilan, dan sejauh ini api terus diupayakan pemadaman bekerja sama dengan perusahaan," kata Ismet.
Menurutnya, kepekatan asap di daerah ini tidak semuanya berasal dari kejadian kebakaran lahan Dumai, melainkan juga ada asap kiriman dari sejumlah kabupaten tetangga yang dikabarkan mengalami kondisi kebakaran hutan dan lahan terparah.