Blitar, (Antarariau.com) - Lahar beku berbentuk kumpulan batuan yang menyumpal Sungai Kaliputih di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, hingga ketebalan sekitar 40 meter saat ini menjadi obyek wisata baru yang ramai dikunjungi masyarakat.
"Sehari pengunjungnya bisa mencapai ribuan. Mereka silih berganti datang ke sini karena penasaran dengan lahar beku yang membendung sungai aliran lahar Kelud sehingga Blitar terhindar dari ancaman lahar dingin sejauh ini," kata Bajang, kepala keamanan di Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Sabtu
Warga dari berbagai penjuru pada Sabtu ini daerah terlihat berbondong-bondong mendatangi salah satu sungai aliran lahar yang terhubung langsung dengan kawah Gunung Kelud hingga radius dua kilometer dari pusat erupsi.
Tidak hanya menonton dari atas tebing sungai yang curam dengan kedalaman 200-an meter, banyak orang yang rata-rata berasal dari wilayah Blitar dan sekitarnya itu turun ke dasar sungai dan menyusuri gunungan lahar beku yang menyumpal hulu Sungai Kaliputih.
Di ujung tumpukan material vulkanik yang diyakini sebagai lahar beku Gunung Kelud, sejumlah warga dan tenaga keamanan setempat menyediakan jasa parkir kendaaraan sepeda motor, sehingga wisatawan yang datang bisa melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki.
Warga sekitar di Desa Karangrejo dan Sidodadi, Kecamatan Garum, banyak yang bercerita bahwa gunungan material vulkanik yang membendung Sungai Kaliputih membentang mulai mulut kawah, hulu, hingga memasuki kawasan hilir yang berjarak sekitar tujuh kilometer.
Sungai purba yang terbentuk sejak jutaan tahun silam akibat aktivitas letusan dan aliran lahar Gunung Kelud itu kini terlihat aliran batu material vulkanik.
Dasar sungai yang semula berupa batu pasir warna hitam kini tertutup jutaan meter kubik batu apung bercampur belerang yang sebagian masih terus mengepulkan asap dengan bau menyengat.
Ratusan yang datang terlihat menaiki gunungan lahar beku tersebut dan menyusurinya hingga mendekati hulu sungai, dan di antara mereka mengabadikannya menggunakan aneka alat perekam video maupun kamera foto serta telepon seluler (ponsel).
"Tempat ini kami buka untuk kunjungan wisata sejak Senin (24/2) setelah statusnya resmi diturunkan dari siaga menjadi waspada," kata Kusno, salah satu tenaga jasa parkir di Sungai Kaliputih.
Gunung Kelud mengalami erupsi pada Kamis (13/2) malam sekitar pukul 22.50 WIB dan memuntahkan jutaan kubik material vulkanik.
Serangkaian erupsi yang menyebabkan hujan abu dan batu di berbagai daerah, bahkan hingga Jawa Barat itu menyisakan keunikan tersendiri bagi warga Blitar dan sekitarnya.
Berbeda dengan yang dialami masyarakat Kediri dan Ngantang, Malang yang terdampak parah, di kawasan Blitar justru nyaris tidak begitu terpengaruh dengan letusan Gunung Kelud.
Material vulkanik yang menghujani kawasan ini hanya berupa kerikil kecil dengan ketebalan tidak lebih dari satu sentimeter di wilayah radius di atas 10 kilometer dari pusat erupsi.
Berita Lainnya
Pekanbaru antisipasi lonjakan harga usai bencana banjir Sumbar
16 May 2024 15:38 WIB
Pertamina Patra Niaga Sumbagut pastikan pasokan BBM dan elpiji aman pascabanjir di Sumbar
15 May 2024 20:38 WIB
Cuaca buruk, helikopter pembawa tim pemantau lahar Gunung Marapi gagal terbang
15 May 2024 14:06 WIB
27 tewas, Nagari Bukik Batabuah wilayah terdampak banjir paling parah
12 May 2024 20:22 WIB
Gunung Ruang punya potensi bahaya awan panas hingga banjir lahar yang perlu diwaspadai
02 May 2024 14:19 WIB
Gubernur Sumbar minta semua pihak bersinergi merespons banjir lahar hujan
06 April 2024 11:15 WIB
BMKG ingatkan masyarakat ancaman lahar dingin erupsi Gunung Marapi
17 January 2024 15:15 WIB
Banjir lahar terjang Kabupaten Tanah Datar
06 December 2023 6:07 WIB