DPR imbau jemaah haji istirahat yang cukup sambut puncak haji

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Haji

DPR imbau jemaah haji istirahat yang cukup sambut puncak haji

Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi saat rapat kerja Timwas Haji DPR dengan Kemenag RI di Makkah, Arab Saudi, Minggu (25/6/2023). (ANTARA/HO-DPR RI.)

Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi mengimbau jemaah haji Indonesia agar beristirahat yang cukup untuk menjaga stamina dalam menyambut puncak ibadah haji, yakni ketika melaksanakan wukuf.

Ashabul dalam keterangan resmi diterima di Jakarta, Senin juga meminta jemaah mengonsumsi makanan bergizi dan memeriksakan kesehatan kepada petugas yang disiapkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Khusus jemaah haji lansia, kami sudah meninjau ke lapangan. Alhamdulillah sudah tersedia fasilitas-fasilitas pendukung khusus. Misalnya tadi menurut Kemenag sudah menyiapkan mobil golf sebanyak 40 unit dan bahkan rencananya akan ditambah menjadi 20 unit," kata dia saat memimpin rapat kerja Timwas Haji DPR dengan Kemenag RI di Makkah, Arab Saudi, Minggu (25/6).

Selain itu, Ashabul mengatakan pihaknya juga sudah menyampaikan kepada Kemenag terkait hal-hal yang perlu diantisipasi ketika puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).

"Kami sudah sampaikan semua kepada Pak Menteri hasil dari peninjauan kami dan alhamdulillah hari ini, dari informasi dari Pak Menteri termasuk dari Kementerian Kesehatan; 99 persen semua persiapan sudah siap semua, seperti komponen tenda, ketersediaan air, dan lainnya," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengatakan Kemenag sudah menyiapkan sejumlah skema bagi jemaah haji lansia.

"Kami sudah menyiapkan bagi para jemaah haji, misalnya untuk wukuf bisa kita safarikan. Kalau tidak kuat safari wukufnya, kita siapkan badal hajinya, termasuk melempar jumrah di Jamarat. Ini juga cukup berat terutama jaraknya," kata Yaqut

Bagi jemaah lansia yang masih mampu, akan didampingi oleh petugas. Sementara itu, kepada jemaah yang tidak memiliki kemampuan, Yaqut mengimbau agar tidak memaksakan diri karena berisiko untuk diri sendiri dan jemaah lain.

"Bagi jemaah lansia yang tidak kuat juga lebih baik kita badalkan, tidak usah dipaksakan,” imbuh dia.