Padang (ANTARA) - Guru besar dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) Prof Rika Ampuh Hadiguna mengatakan konsep pembangunan ekonomi sirkular memberikan peluang bisnis baru dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
"Dengan menerapkan prinsip sirkularitas, perusahaan dapat menciptakan inovasi produk dan layanan yang lebih berkelanjutan," kata guru besar Unand Prof Rika Ampuh Hadiguna di Padang, Selasa.
Termasuk juga, sambung dia, meningkatkan efisiensi operasional dan menciptakan lapangan kerja baru. Gagasan tersebut juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta memberikan keuntungan jangka panjang bagi sektor bisnis.
Ia mencontohkan sektor pertanian dan perikanan akan menjadi semakin kuat apabila konsep ekonomi sirkular diterapkan dengan baik. Sebab, melalui ekonomi sirkular, limbah organik dari sektor itu dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya untuk produksi pupuk organik atau pakan ternak.
"Ini mengurangi ketergantungan pupuk kimia dan pakan impor termasuk meningkatkan produktivitas pertanian dan perikanan secara berkelanjutan," ujar dia.
Kemudian, dampak positif lainnya ialah pemberdayaan komunitas lokal. Sebab, konsep tersebut melibatkan masyarakat dalam proses pengumpulan, pengolahan, dan daur ulang bahan. Hal itu juga turut menciptakan peluang kerja lokal, meningkatkan partisipasi masyarakat hingga memperkuat ikatan sosial dalam pengelolaan sumber daya.
"Pemberdayaan komunitas lokal juga berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan dan penurunan kesenjangan sosial," ucap guru besar bidang ilmu sistem logistik tersebut.
Ia menjelaskan prinsip ekonomi sirkular adalah mengurangi biaya produksi melalui penggunaan ulang bahan dan penghematan energi. Hal itu akan mengurangi biaya operasional bagi suatu perusahaan maupun konsumen.
Terakhir, dengan membangun ekonomi sirkular, Indonesia diyakini dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, menjaga lingkungan alam, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara holistik.
Baca juga: Bappenas: 36 inisiator ekonomi sirkular hemat biaya operasional Rp431,9 miliar
Baca juga: Pemerintah dorong pembangunan IKN Nusantara terapkan prinsip ekonomi sirkular