Bappenas: 36 inisiator ekonomi sirkular hemat biaya operasional Rp431,9 miliar

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,ekonomi sirkular

Bappenas: 36 inisiator ekonomi sirkular hemat biaya operasional Rp431,9 miliar

Tangkapan layar - Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas Medrilzam dalam peluncuran buku The Future is Circular: Langkah Nyata Inisiatif Ekonomi Sirkular di Indonesia” yang disaksikan secara daring di Jakarta, Kamis (18/8/2022). (ANTARA/Kuntum Riswan)

Jakarta (ANTARA) - Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas Medrilzam mengatakan sebanyak 36 insiator ekonomi sirkular yang terdaftar dalam buku “The Future is Circular: Langkah Nyata Inisiatif Ekonomi Sirkular di Indonesia” dapat menghemat biaya operasional sebesar Rp431,9 miliar.

“Ini sangat banyak ya dan dari itu lapangan kerja baru yang tercipta sekitar 14.270 orang tenaga kerja baru,” katanya dalam peluncuran buku The Future is Circular: Langkah Nyata Inisiatif Ekonomi Sirkular di Indonesia” yang disaksikan secara daring di Jakarta, Kamis.

Penerapan ekonomi sirkular di 36 inisiator tersebut juga mampu menghasilkan efisiensi energi sebanyak 4,8 juta megawatt, penurunan konsumsi air lebih dari 252 ribu meter kubik, mengurangi 827 ribu ton sampah serta mengurangi emisi gas rumah kaca lebih dari 1,4 juta ton CO2 ekuivalen yang mana hal itu sangat mendukung upaya pemerintah dalam mencapai low carbon development dan net zero.

“Ini bukan hal yang main-main, angka-angka tadi itu mencerminkan betapa masifnya, betapa hebatnya dampak positif yang bisa dihasilkan dari sirkular ekonomi ini,” ucapnya.

Kedepannya, lanjut dia, Bappenas bersama Kementerian/Lembaga lainnya akan menjadikan ekonomi sirkular sebagai prioritas di Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional dalam 20 tahun ke depan.

“Sirkular ekonomi ini menjadi salah satu tools bagi kita di dalam platform low carbon development untuk mencapai tujuan pembangun hijau ke depan dan ekonomi hijau kita,” ujar dia.

Adapun 36 inisiator yang terlibat dalam penyusunan buku The Future is Circular: Langkah Nyata Inisiatif Ekonomi Sirkular di Indonesia” yang baru saja diluncurkan Bappenas dan UNDP, terdiri dari berbagai sektor ekonomi dan berbagai aktor yakni pemerintah, pelaku usaha dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang menerapkan model ekonomi sirkular di Indonesia.

Sejumlah nama yang terlibat di antaranya Mycotech Lab, Jakarta International Stadium, PT Pertamina, Kementerian PUPR, Asia Pacific Rayon, Gojek, Kecipir, Aruna Indonesia, Garda Pangan, EwasteRJ, Sido Muncul, Rebricks, The Body Shop, Danone, Unilvet hingga Coca-Cola Europacific Parners dan PT Astra International Tbk.

Adapun sesuai dengan Peta Jalan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau disebut juga Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia 2030, Indonesia telah menetapkan kebijakan pembangunan rendah karbon yang kemudian diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024.

Salah satu bentuk konkret upaya pembangunan rendah karbon yang dilakukan Indonesia adalah menetapkan target nasional penurunan emisi sebesar 27,3 persen pada 2024 yang salah satu strateginya melalui intervensi ekonomi sirkular dari target 22,5 persen pada 2018.

Untuk mencapai target-target tersebut, Indonesia perlu mengubah sistem-sistem lama yang sudah tidak lagi efektif, bahkan berisiko merusak lingkungan.

Pada prinsipnya, sistem ekonomi sirkular merujuk pada usaha-usaha mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dalam perekonomian selama mungkin, sembari tetap menghasilkan pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Pemerintah dorong pembangunan IKN Nusantara terapkan prinsip ekonomi sirkular

Baca juga: Akademisi: Pemerintah perlu membuat regulasi terkait dengan ekonomi sirkular