Pedagang di Pasar Cik Puan kais barang berharga sisa-sisa kebakaran

id Kebakaran di Pekanbaru ,Pasar Cik Puan terbakar

Pedagang di Pasar Cik Puan kais barang berharga sisa-sisa kebakaran

Para pedagang di Pasar Cik Puan mengais sisa barang yang terbakar (ANTARA/Annisa Firdausi)

Pekanbaru (ANTARA) - Para pedagang mengais barang-barang yang tersisa usai api melahap ratusan kios di Pasar Cik Puan di Jalan Tuanku TambusaiPekanbaru, Minggu (20/2) sore.

Sejak pagi para pedagang berusaha mencari sisa barang yang mungkin masih bisa digunakan dan dijual kembali. Di sekeliling lokasi yang terbakar juga telah dipasangi garis polisi.

Sementara itu, tampak pula aparat kepolisian dan petugas laboratorium forensik menelusuri penyebab pasti kebakaran.

Linda salah satu pedagang yang berjualan nasi di pasar Cik Puan hanya dapat melihat kiosnya dan kios pedagang lain yang telah rata dengan tanah. Ia hanya bisa termangu dan tak tau bagaimana ke depannya.

Linda menyebutkan api cepat merambat karena arus listrik tak langsung diputuskan. Ditambah lagi banyaknya barang-barang yang mudah terbakar.

"Saat kebakaran, warung saya memang sedang tak buka, tapi barang-barang di dalam habis semua. Ledakan juga terjadi berkali-kali karena ada tabung gas," sebutnya kepada ANTARA.

Ia mengaku hingga kini tak tahu akan bagaimana ke depannya. Entah akan dibangun kembali kios di lokasi yang sama, atau pedagang dipindahkan ke bangunan kosong yang lama terbengkalai di dekat pasar tersebut.

Selain itu, dikatakannya kebakaran telah belasan kali terjadi di Pasar Cik Puan. Ia sendiri telah tiga kali menjadi korban dari keganasan si jago merah yang melahap habis barang dagangannya.

"Ini bukan pertama kalinya. Kejadian sebelumnya pun saya tak pernah mendapatkan bantuan. Kalo ini tak tahu bagaimana," pungkasnya.

Senada dengan Linda, pedagang Kosmetik di Pasar Cik Puan, Frandi mengatakan tak tahu pasti saat insiden kebakaran lantaran tengah tidak berjualan pada saat itu.

Terkait langkah selanjutnya, ia mengaku tak ingin lagi berharap kepada pemerintah atas insiden kebakaran yang melanda pasar tersebut.

"Saya telah 10 kali mengalami kejadian serupa di sini, tapi hanya mendapat harapan palsu. Kami tak berharap banyak kali ini," pungkas Frandi.