Angka pengangguran tinggi, perusahaan diminta akomodir warga tempatan

id Pengangguran Riau, Perusahaan swasta, akomodir

Angka pengangguran tinggi, perusahaan diminta akomodir warga tempatan

Ribuan pelamar kerja mengantre untuk dapat masuk ke dalam lokasi Bursa Kerja yang digelar Dinas Tenaga Kerja Kota Batam di Batam, Kepulauan Riau, Senin (7/11/2022). Bursa Kerja yang diikuti sekitar 32 perusahaan tersebut menawarkan lebih dari 1.880 lowongan pekerjaan dari berbagai sektor. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/rwa.

Pekanbaru (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho meminta perusahaan swasta mengutamakan perekrutan tenaga kerja lokal atau warga tempatan untuk menekan angka pengangguran yang ada di wilayah tersebut.

"Saat ini masih banyak perusahaan swasta merekrut pekerja yang berasal dari luar daerah. Baru kemarin saya mendapat laporan dari beberapa organisasi pemuda, masih banyak perusahaan yang mengabaikan warga tempatan," kata Agung Nugroho di Pekanbaru, Senin.

Padahal, lanjut dia, antara warga tempatan dengan pekerja luar daerah punya kompetensinya yang sama.

"Tapi ini hampir-hampir sama, kenapa tidak didahulukan putra asli daerah,'' kata Ketua DPD Demokrat Riau itu.

Dia menambahkan, dari data yang diperoleh pada tahun 2022 lalu tingkat pengangguran terbuka di Riau mencapai 4,40 persen. Dengan jumlah angkatan kerja sebanyak 3,14 juta orang.

Meski turun dibanding tahun sebelumnya, namun jumlah tersebut cukup banyak. Apalagi angka kelulusan mahasiswa/pelajar terus bertambah setiap tahunnya.

"Kami minta Dinas Tenaga Kerja agar bisa berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan. Di Riau ini ada ratusan perusahaan. Macam-macam. Ada perusahaan pertanian, perkebunan, pertambangan, transportasi, banyak. Harusnya pengangguran bisa ditekan,'' tegasnya.

Selain itu, dia meminta instansi terkait agar bisa membuka pelatihan tenaga kerja sebanyak-banyaknya. Termasuk juga memperbanyak program pelatihan kewirausahaan. Dengan banyaknya pertumbuhan UMKM tempatan, diharapkan bisa merekrut tenaga kerja baru dan mengurangi pengangguran.

''Kemudian kami minta supaya diperbanyak pelatihan kewirausahaan. Nanti setelah lulus pelatihan, disambungkan dengan Dinas Perdagangan untuk pemasaran. Jadi ada sinergisitas. Saya rasa kesempatan untuk menjadi wirausaha cukup terbuka saat ini. Tinggal bagaimana pemerintah daerah mengarahkan putra-putrinya,'' jelasnya.