Energi Alternatif Solusi Kelangkaan Gas

id energi alternatif, solusi kelangkaan gas

Energi Alternatif Solusi Kelangkaan Gas

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Legislator DPRD Riau dari Komisi B yang manangani bidang ekonomi menyatakan bahwa solusi kelangkaan gas saat ini adalah perlunya dimunculkan energi alternatif.

"Solusinya adalah mencari energi alternatif untuk pengganti gas. Saya sendiri telah membuatnya dan Insya Allah akan segera di "launching" Maret ini. Ada lah pokoknya," kata Mansyur HS

Ia menilai kelangkaan ini tidak boleh dibiarkan terus, terobosan harus dilakukan. Salah satunya adalah menemukan dan membudayakan energi alternatif yang telah ditemukan oleh anak bangsa kita.

Kelangkaan ini memang telah terduga akibat banyaknya impor yang dilakukan oleh Indonesia untuk bahan bakar gas. Untuk langkah jangka pendek perlu dilakukan penguraian melalui operasi pasar.

"Kelangkaan bisa terjadi saat didistribusikan, mungkin saja di pengecer atau dimana terjadi penimbunan. Ini yang harus dilakukan oleh instansi terkait," kata Mansyur.

Biasanya barang menjadi langka kemudian harga akan merangkak naik. Kebijakan kenaikan lalu juga mendorong kelangkaan yang ada. Untuk itu sangat perlu dpantau tidak hanya oleh instansi terkait seperti Pertamina dan Desperindag.

"Masyarakat juga harus memantau terutama LSM ataupun wartawan untuk mencari dimana ada penimbunan," lanjut Mansyur HS.

Sementara itu Pemprov Riau telah menyiapkan opsi untuk menggelar operasi pasar elpiji 12 kilogram untuk memastikan tidak ada kelangkaan elpiji di pasar dengan mempertimbangkan gejolak kenaikan harga yang beragam di daerah.

"Kalau memang dibutuhkan, kalau elpiji langka, kita siapkan operasi pasar," kata Penjabat Gubernur Riau Djohermansyah Djohan.

PT Pertamina sendiri akhirnya hanya menaikkan harga gas elpiji ukuran 12 kg sebesar, Rp1000 per kilogram. Sebelumnya harga gas elpiji 12 kg direncanakan naik sebesar Rp3.900 per kilogram.

Pertamina Marketing Operation Region I Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) sendiri dalam keterangan pers menyebutkan akan menjamin ketersediaan stok elpiji 12 kg untuk lima provinsi, yakni Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau.