Refleksi 2013, Ibu Pertiwi Menanti Blok Rokan Kembali

id refleksi 2013, ibu pertiwi, menanti blok, rokan kembali

Refleksi 2013, Ibu Pertiwi Menanti Blok Rokan Kembali

Pekanbaru (Antarariau.com) - Bertepatan dengan Helat Pilgubri 2013, tanggal 27 November 2013 lalu Blok Siak, salah satu blok migas yang dikelola Chevron akhirnya kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Pemerintah akhirnya memberikan pengelolaan blok Siak kepada Pertamina.

"Ini langkah berani dan memberikan spirit bagi bangsa Indonesia. Meski Chevron kecewa dengan keputusan pemerintah itu tapi bagi seluruh Stakeholder migas Indonesia menyambut baik keputusan strategis itu. Bagi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Riau, ini kesempatan emas untuk ambil bagian, terlibat langsung dengan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas di negerinya sendiri," tegas Agung Marsudi dari Duri Institute.

Duri Institute, adalah sebuah lembaga independen yang berkhidmat pada persoalan-persoalan kebangsaan, migas dan kearifan lokal. Di berbagai kesempatan diskusi dan seminar nasional organisasi nirlaba ini tak pernah berhenti menyuarakan pentingnya kesadaran nasional bahwa kedaulatan migas merupakan bagian dari kedaulatan bangsa.

"Akhir tahun 2013 ini merupakan momen penting bagi provinsi Riau, untuk melakukan refleksi. Mengusung agenda besar, migas untuk kesejahteraan rakyat. Tiga peristiwa besar yang terjadi di sepanjang tahun 2013 terkait dengan dunia migas di Riau yaitu kasus bioremediasi Chevron, Kasus korupsi Rudi Rubiandini dan Blok Siak habis kontrak. Ketiganya merupakan awal pertanda senja kala rezim Chevron di bagian tengah Sumatera,"

Demikian kutipan kesimpulan Paper Refleksi Migas Riau 2013, setebal 56 halaman yang dirilis Duri Institute, Selasa (31/12).

Bulan Oktober 2013 dunia dikejutkan dengan berita Goverment Shutdown di Amerika Serikat, sampai-sampai Obama membatalkan jadwal menghadiri pertemuan internasional APEC di Bali. Akibat shutdown ini kegiatan layanan masyarakat, polisi, FBI, CIA, DEA dan lain-lain berhenti sementara. Kenapa? Karena anggaran yang diajukan pemerintah tidak disetujui parlemen. Kubu Republiken, partai lawan presiden, menolak penyediaan asuransi untuk kaum tak mampu (ObamaCare), menolak kenaikan pajak serta kenaikan batas hutang pemerintah Amerika Serikat.

"Jika kebijakan Obama tak disetujui, lalu pemerintah Amerika melakukan shutdown. Kapan Indonesia berani melakukan shutdown kepada Chevron?" tegas penulis buku "Duri Tanah Air Baru Amerika" ini.

Tanggal 8 Agustus 2021 nanti, Blok Rokan yang dikelola Chevron akan habis masa kontraknya. Ini berarti masih menyisakan 7 tahun lagi. Masih cukup waktu Riau untuk mempersiapkan pengelolaan blok migas yang memberi kontribusi terbesar di Indonesia. Sekaligus bertepatan dengan akan berakhirnya Visi Riau 2020. Di saat yang bersamaan mulai Januari 2014 Riau telah memiliki gubernur dan wakil gubernur yang baru.

"Hanya tinggal Blok Rokan yang belum kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Tujuh tahun lagi, bukan waktu yang lama. Kapan lagi kita bisa menjadi tuan di negeri sendiri?," tambahnya.

Pengirim: Agung Marsudi, Peneliti Duri Institute