Petani sagu di Meranti ditemukan tewas dengan kaki putus dimakan buaya

id Warga Meranti diterkam buaya,Pekerja sagu di Meranti ,Buaya terkam pekerja sagu

Petani sagu di Meranti ditemukan tewas dengan kaki putus dimakan buaya

Buaya diamankan petugas Basarnas dan masyarakat setempat yang memangsa korban bernama Zainal di Desa Penyagun, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Ahad (25/12/2022). (ANTARA/HO-Basarnas Pekanbaru)

Selatpanjang (ANTARA) - Seorang perakit kilang sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti ditemukan tewas pasca diterkam buaya ketika sedang mengikat tual (batang) sagu di sungai.

Kejadian yang menimpa korban bernama Zainal Bin Tahar (50) itu terjadi pada Ahad (25/12) pukul 16.00 WIB, di Sungai Desa Penyagun.

"Kejadian saat itu, di mana adik saya sedang bekerja untuk mengikatkan tual sagu ke pohon dan pada saat itu langsung diserang oleh buaya," ujar MuhammadNur, saudara korban.

Menurut keterangan Kapolsek Rangsang Iptu AGD Simamora, peristiwa itu terjadi menjelang sore di Sungai Penyagun tepatnya di Parit Wak Aji. Kala itu, warga Desa Penyagun, Kecamatan Rangsang, tersebut berangkat bersama rekannya Ramli, Sulaiman dan Nasir untuk melansir tual sagu ke hilir sungai.

Sekitar pukul 13.00 WIB seiring membawa tual batang rumbia tersebut, korban dan rekannya melihat buaya mengikuti dari arah Sungai Piring. Lalu pukul 16.00 WIB, Ramli turun dari kapal untuk mengikat tual sagu yang sudah dirangkai.

"Saat itu langsung disusul oleh korban dengan berjalan di atas rakitan tual sagu. Tak lama, Ramli tiba-tiba mendengar korban berteriak dari arah belakang. Ketika Ramli melihat ke arah belakang, korban sudah tidak ada," ungkap Simamora kepada wartawan, Senin.

Melihat korban sudah hilang, Ramli dan dua rekan lainnya terpaksa menunda pekerjaannya. Mereka pun langsung melakukan pencarian terhadap korban.

"Semua saksi pada saat melakukan pencarian terhadap korban, mereka melihat buaya dengan panjang kurang lebih 5 meter membawa korban ke arah hulu sungai," jelas Simamora.

Saat ini, korban sudah ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, dimana kondisi kedua kakinya sudah terputus akibat terkaman buaya tersebut. Bahkan terhadap buaya yang dianggap sebagai pemangsa dua korban sempat menjadi buruan warga dan pada akhirnya berhasil ditangkap.

"Namun buaya itu di apakah yang belum dapat informasi. Kita sudah perintahkan oleh Bhabin untuk melepas buaya tersebut jauh di permukiman warga. Tapi nanti kalau sudah dapat informasinya saya kabari lagi," tambahnya.

Kejadian serupa juga terjadi satu hari sebelumnya. Kepala Unit siaga SAR Kepulauan Meranti Yoffi Arianto mengatakan korban tersebut bernama Slamet Ma'arif (37) warga Desa Kriting, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen yang merupakan pekerja kilang sagu.

"Korban hilang setelah diterkam buaya ketika menaikkan tual sagu ke atas kilang. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (24/12) di Sungai Suir Kiri, Desa Lukun, Kecamatan Tebingtinggi Timur," ujarnya.

Korban sudah ditemukan Senin pagi sekira pukul 09:00 WIB. Kondisinya sudah tidak bernyawa dengan kedua tangannya putus. Kabar ditemukan jasad korban diinformasikan oleh Wakapolsek Tebingtinggi, Ipda Iskandar.

"Korban sudah ditemukan pagi ini, kami sedang menuju TKP," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Lukun Anwar Din mengungkapkan, beberapa jam sebelum korban ditemukan, warga gerah dan memburu keberadaan buaya yang dianggap sebagai pemangsa. Bahkan perburuan tersebut menggunakan jasa pawang dan berhasil diamankan.

"Ketika dibawa ke darat warga memilih membelah perut buaya untuk memastikan keberadaan korban. Ternyata perutnya kosong. Padahal sebelum itu pawang sudah bilang kalau buaya ini bukanlah pemangsa. Tapi warga gerah dan tetap ingin memastikannya," terangnya.