Ketua PKK Kampar Imbau Budayakan "Tangan Diatas"

id ketua pkk, kampar imbau, budayakan tangan diatas

Ketua PKK Kampar Imbau Budayakan "Tangan Diatas"

Kuok (Antarariau.com) - Hj Eva Yuliana, SE, Ketua TP-PKK Kabupaten Kampar, mengajak semua kaum perempuan untuk proaktif dan kreatif dalam membantu memenuhi kebutuhan kelurga dan membudayakan "tangan diatas", salah satunya melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) dan mengikuti pelatihan jahit menjahit.

“Jangan biasakan tangan dibawah, mari budayakan tangan di atas, namun jangan sampai lupa kalau sudah berhasil jadi perempuan yang sombong dan angkuh lalu menyepelekan suami, karena kodrat kita sebagai perempuan itu kan punya titel IR "Ibu Rumahtangga," kata tokoh perempuan Kabupaten Kampar ini pada acara penyambutan tim juri dari BPPPA dan PKK Propinsi Riau untuk menilai lomba UP2K dan Penyuluhan Kader PKK di Kantor Camat Kuok, Senin (4/11/2013).

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kampar ini tak henti-hentinya memberikan motivasi untuk kaum hawa, “Mari kita berbuat, tidak zaman-nya lagi ibu-ibu itu di dapur, sumur dan tempat tidur, bagaimana kita bisa aktif dan kreatif menambah income rumah tangga, “.

Ia memaparkan bahwa di Kabupaten Kampar berpedoman pada 5 Pilar Pembangunan, program itu bukan saja untuk pemerintah tapi untuk masyarakat sampai ke tingkat desa, “5 Pilar pembangunan itu menjadi pedoman bagi pemerintah daerah melaksanakan kegiatan yang bertujuan mensejahterakan masyarakat dengan menzerokan masyarakat Kampar dari kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh dan tujuan akhirnya membebaskan masyarakat dari kemiskinan di akhir tahun 2014, “ ujarnya.

“Dengan lomba ini Kampar tidak berharap menjadi nomor satu, namun yang terpenting bagaimana motivasi kaum ibu sampai ke desa-desa ini mampu mengembangkan kreatifitas untuk menambah pendapatan keluarga, tapi kalau nantinya dapat juara ya Alhamdulillah, “ ujar Eva.

Lomba UP2K ini merupakan sarana untuk meningkatkan kreatifitas kaum ibu menambah pengetahuan dan wawasan bagaimana dapat meningkatkan income dalam keluarga, “PKK Kabupaten Kampar juga masih banyak kekurangan, namun yang sangat penting adanya lomba ini dapat memberikan pembelajaran dari hasil monitoring tim juri dengan hasil UP2K yang ditampilkan hari ini, " kata Eva.

Eva memperkenalkan istilah daerah masyarakat Kampar “Tulang Rusuk Panjang” ia meminjam kata-kata yang sering diucapkan Bupati Kampar, Jefry Noer kepada tim juri, “Tujuan akhir Kabupaten Kampar itu akan tercapai asalkan masyarakatnya tidak bertulang rusuk Panjang, artinya (orang yang sangat pemalas sekali).

Pemerintah Kabupaten Kampar sudah banyak melakukan berbagai upaya untuk mengangkat taraf kehidupan ekonomi masyarakat, salah satunya bagi kaum perempuan dengan melaksanakan pelatihan jahit menjahit, "Saat ini sedang pemdakab Kampar sedang menggalakkan program pelatihan jahit menjahit bagi ibu-ibu rumah tangga yang membutuhkan ilmu yang tujuannya untuk menambah income keluarga," kata dia.

Sistem yang dipakai dari pelatihan itu yakni pola garmen, masyarakat dididik keahlian khusus, dengan harapan masyarakat Kampar tidak lagi mengimport dari luar Kampar.

Ketua Tim Juri, Ny Made dari BPPPA Propinsi Riau menyampaikan, perlunya komitmen pemerintah daerah dan setiap kepala daerah memberikan perhatian serta kepedulian terhadap kaum perempuan dan kepentingan terbaik untuk anak, “Seberapa banyak mengalokasikan dana untuk pemberdayaan perempuan dan anak, karena jumlah perempuan semakian banyak dikhawatirkan jadi beban negara atau daerah kalau tidak diberdayakan, “ kata dia.

Sempena Peringatan Hari Ibu tahun 2013 ini ada beberapa jenis perlombaan yang dilakukan untuk seluruh Kabupaten yang ada di Propinsi Riau, diantaranya ada lomba perusahaan yang memakai tenaga perempuan terbanyak, Gerakan Sayang Ibu dan Rumah Sakit Sayang ibu dan Anak dari Dinas Kesehatan yang menilai.

“Mengapa Ibu, karena dari seorang ibu yang cerdas dan sehat akan lahir anak yang cerdas dan sehat, “ ucap Ny Made.

Made mengatakan, “Dalam kegiatan lomba ini, Kabupaten Kampar UP2K-nya selalu mendominasi, dan dari 9 Kabupaten yang kami dinilai cuma Kampar tidak berharap nomor satu, “ ujarnya.

Diantara indikator penilaian lomba UP2K itu, “Buku 6 harus ada dan diisi, perkembangan dana, jumlah kelompok atau anggotanya, pembinaan Dinas lintas sektoral, juga masalah pemasaran produc harus ada begitu pula lomba Penyuluhan Kader PKK, indikator penilaian adanya focus bahasan menguasai materi, dibantu alat praga dan adakah alur komuinikasi antara audiens dengan si penyuluh, “ kata dia.