Masih nihil, Pekanbaru tetap waspadai gejala cacar monyet

id Cacar monyet,Cacar monyer pekanbaru,Puskesmas pekanbaru

Masih nihil, Pekanbaru tetap waspadai gejala cacar monyet

Ilustrasi cacar monyet. (ANTARA/Dok/Brian W.J. Mahy/HO via Reuters).

Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru meminta 20 Puskesmas dan 34 Puskesmas pembantu di wilayahnya waspadai gejala cacar monyet di masyarakat dan segera melaporkan jika mengalaminya.

Kepala Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy menyatakan hingga saat ini wilayah itu masih nihil atau belum ditemukan kasus cacar monyet.

"Sampai saat ini belum kita temukan kasus cacar monyet di Pekanbaru meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap mewaspadai penyebarannya," katanya Jumat kemarin.

Dia menjelaskan masyarakat bisa mengetahui sejumlah gejala virus cacar monyet, di antaranya muncul ruam di muka, tangan, bagian genital hingga kaki.

Mereka yang mengalami ruam di bagian tangan mesti mewaspadai penularan cacar monyet. Apalagi saat pasien juga mengalami demam serta pembesaran kelenjar getah bening.

"Ruam itu sekujur tubuh, biasanya diikuti demam. Ada juga pembengkakan kelenjar getah bening," jelasnya.

Selanjutnya, katanya, penularan cacar monyet akibat virus ini harus diwaspadai karena belum ada obat maupun terapi spesifiknya. Masyarakat bisa mengantisipasi penularan dari udara dengan mengenakan masker. Virus bisa menular lewat udara dari pasien yang mengidap cacar monyet.

"Mereka bisa hindari kontak fisik serta membersihkan area yang bakal disentuh. Cuci tangan secara teratur dan menjaga kebersihan," katanya.

Baca juga: Begini kesiapan RSUD Riau jadi rujukan untuk kasus cacar monyet

Sebelumnya diberitakan saat ini penyakit cacar monyet sudah ditemukan di Indonesia. Wabah yang awal mula teridentifikasi di benua Afrika itu telah menyerang seorang pria asal Jakarta berusia 27 tahun yang memiliki riwayat perjalanan luar negeri.

Cacar monyet adalah penyakit zoonosis, yang artinya dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Mulanya, cacar monyet merupakan penyakit endemik di daerah hutan hujan tropis di Afrika tengah dan barat.

Namun, cacar monyet kini tak lagi menjadi penyakit endemik di kawasan tersebut. Dalam beberapa bulan terakhir, cacar monyet menyebar dengan cepat di lebih dari hampir 100 negara di dunia.

WHO juga telah menetapkan cacar monyet sebagai keadaan darurat global. Dengan ditetapkannya cacar monyet sebagai keadaan darurat, ini artinya WHO sekarang memandang wabah itu sebagai ancaman yang cukup signifikan bagi kesehatan global.

Baca juga: Dinkes Bengkalis hentikan Survaielans cacar monyet. Ini sebabnya