Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi menyampaikan bahwa Presidensi Indonesia di Group of 20 (G20) menjadi momentum Indonesia untuk meraih kepercayaan investor global.
“Presidensi Indonesia di G20 fokus pada tiga sektor prioritas yang dinilai menjadi kunci bagi pemulihan yang kuat dan berkelanjutan, yakni arsitektur kesehatan global, transisi energi berkelanjutan, dan transformasi digital dan ekonomi,” kata Doddy Rahadi lewat keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Doddy mengatakan, G20 harus dimanfaatkan untuk mendorong penguatan sektor industri di tengah kondisi dunia yang dilanda krisis multidimensional akibat pandemi COVID-19 yang berlangsung lebih dari dua tahun.
Kegiatan itu dinilai memiliki kekuatan politik dan ekonomi serta kapasitas untuk mendorong pemulihan, sesuai dengan tema Presidensi G20 tahun 2022, yaitu “Recover Together, Recover Stronger".
Doddy menyampaikan, pihaknya beberapa waktu lalu menggagas Seminar Nasional dengan mengambil tema Penguatan Industri di Tengah Momentum Presidensi G20, yang dihadiri lebih dari 700 peserta dari kalangan pemerintahan, akademisi, praktisi, industri, asosiasi industri.
"Seminar nasional ini mengangkat tema pembahasan untuk dua sektor prioritas, yaitu transformasi digital dan transisi energi,” tutur Doddy.
Seminar nasional Presidensi G20 tersebut menyajikan 58 naskah ilmiah yang terkait dengan tema transformasi digital dan energi berkelanjutan. Diharapkan kegiatan ini bisa mendorong peningkatan kompetensi SDM industri dan ASN melalui diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Hasil seminar akan menjadi prosiding yang terdaftar dalam ISBN yang diterbitkan dan diproses secara e-Jurnal di Kemenperin. Jurnal ini dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan, pemahaman yang baru untuk jadi bahan pertimbangan keputusan oleh berbagai pihak,” ungkap Doddy.
Doddy melanjutkan, melalui Presidensi G20, Indonesia punya peluang besar untuk meraih kepercayaan investor global. Hal ini berkontribusi pada pertumbuhan sektor industri dan penciptaan lapangan kerja, yang berdampak pada percepatan pemulihan ekonomi nasional.
"Sepanjang tahun 2021, sektor industri pengolahan nonmigas memiliki kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 17,36 persen, yang sumbangsihnya antara lain dari sektor industri makanan dan minuman, industri kimia, farmasi dan obat tradisional, serta industri barang logam,” paparnya.
Melihat pentingnya sektor industri terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan global, pada Presidensi G20 tahun ini dimasukkan pembahasan isu industri secara khusus dalam Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG).
Kemenperin menaruh harapan besar kepada sektor industri manufaktur untuk dapat memanfaatkan penyelenggaraan Presidensi G20, dapat dimanfaatkan sebagai ajang berbagi pengalaman industrialisasi, di negara maju.
“Hal ini bertujuan meningkatkan peran industri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan guna mengatasi disrupsi rantai pasok dunia, dan tentunya akan berdampak pada pembukaan lapangan kerja baru, serta meningkatkan nilai tambah ekonomi,” jelas Doddy.
Baca juga: Delegasi G20 kunjungi pameran UMKM dan coba gunakan pembayaran digital QRIS di Denpasar
Baca juga: Para delegasi G20 sepakat untuk hadirkan iklim pariwisata berkelanjutan
Berita Lainnya
Malaysia mengutuk keras serangan Israel di tengah upaya gencatan senjata
08 May 2024 17:02 WIB
Wapres Ma'ruf Amin sebut media jadi instrumen efektif tebarkan kebaikan
08 May 2024 16:46 WIB
Bahama menyatakan secara resmi akui negara Palestina
08 May 2024 16:38 WIB
Bina 148 UMKM, PT IKPP raih penghargaan 'Indonesia Best CSR in Pulp & Paper Sector 2024'
08 May 2024 16:14 WIB
Staf Ahli Menkumham beri penguatan Tusi serta reformasi birokrasi
08 May 2024 16:09 WIB
Kemhan RI ajukan anggaran khusus tangani Papua untuk beli heli dan sensor
08 May 2024 16:01 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo ingatkan pentingnya ketahanan budaya di era globalisasi
08 May 2024 15:48 WIB
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dukung terciptanya jurnalisme yang berkualitas
08 May 2024 15:26 WIB