Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan mahasiswa yang mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) mendorong pemulihan Indonesia dari pandemi COVID-19 menuju masa depan yang lebih baik.
"Mahasiswa yang mengikuti program ini akan ditantang menjadi pemimpin bagi diri sendiri, untuk mengambil keputusan yang bijak, belajar kolaborasi, gotong-royong, dan mencintai keragaman. Semua ini akan dialami kalian saat menjalani PMM," ujar Mendikbudristek dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
PMM merupakan salah satu program unggulan dari Ditjen Diktiristek yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat menggunakan hak belajarnya di luar program studi dan perguruan tinggi asal.
Mahasiswa PMM angkatan kedua akan melaksanakan proses pembelajaran dalam kebinekaan untuk semester 3, 5, atau 7 di perguruan tinggi yang berada di klaster pulau berbeda dari perguruan tinggi pengirim dan domisili asalnya.
Melalui pembelajaran itu, kata Nadiem, akan tercipta ruang jumpa yang dinamis antara mahasiswa, dosen, dan perguruan tinggi melalui kegiatan akademik dan non-akademik tentang keberagaman budaya wilayah setempat.
“Ruang jumpa ini merupakan salah satu ciri khas PMM 2. Saya yakin adik-adik mahasiswa yang ikut program adalah para pelajar Pancasila, para calon pemimpin yang akan mendorong pemulihan dari pandemi, lalu membawa Indonesia melompat ke masa depan,” terang dia.
Pentingnya belajar di luar kampus ditekankan oleh Mendikbudristek sebagai suatu hak bagi mahasiswa. Oleh karena itu, ia meminta pimpinan perguruan tinggi untuk memfasilitasi mahasiswanya mengikuti program-program MBKM termasuk PMM 2 agar mahasiswa Indonesia mendapatkan pengetahuan yang relevan yang akan mempersiapkan mereka menjadi pemimpin masa depan.
Nadiem meyakini peluang tersebut dapat melatih keterampilan kepemimpinan, karena di lokasi penempatan, mahasiswa akan bertemu dengan lingkungan dan budaya baru, berkenalan dengan teman-teman baru, serta berhadapan dengan tantangan-tantangan baru. Di sinilah ketangguhan para mahasiswa akan diuji.
Selain itu, seorang pemimpin juga harus bisa berkolaborasi dan bergotong royong, menghargai perbedaan, dan mencintai keragaman yang ada di masyarakat. Hal-hal ini akan dihadapi oleh para peserta ketika menjalani kuliah di luar daerah asal, dan para mahasiswa akan menjadi penebar nilai-nilai toleransi dan kebersamaan yang menguatkan semangat kebinekaan global.
Selain ruang jumpa yang dinamis, ciri khas PMM 2 lainnya adalah kegiatan Modul Nusantara yang memiliki nilai bobot empat sistem kredit semester (SKS). Kegiatan tersebut akan memberikan pengalaman kebinekaan yang dikemas dalam beberapa kegiatan khusus.
Kegiatan dalam Modul Nusantara terdiri atas kebinekaan, yaitu aktivitas eksplorasi keanekaragaman budaya, agama, dan sejarah di kawasan perguruan tinggi penerima, inspirasi yang diselenggarakan untuk menggali inspirasi dari figur-figur inspirasi daerah, refleksi melalui diskusi, gelar wicara (talk show), dokumentasi, dan tulisan, serta kontribusi sosial yang dilakukan dengan beragam aktivitas.
Baca juga: Mendikbudristek Nadiem Makarim luncurkan Rapor Pendidikan Indonesia
Baca juga: Nadiem Makarim apresiasi terbitnya Pergub Vokasi di Riau
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB