Kemlu pastikan keselamatan WNI di tengah krisis ekonomi yang terjadi di Sri Lanka

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, krisis ekonomi

Kemlu pastikan keselamatan WNI di tengah krisis ekonomi yang terjadi di Sri Lanka

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Juru Bicara Kementerian Luar Negeri menyampaikan pengarahan kepada media secara daring dari Jakarta, Kamis (23/7/2020). (ANTARA/Handout Kemlu RI/pri.)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri memastikan keselamatan warga negara Indonesia (WNI) di tengah krisis yang terjadi di Sri Lanka.

“Alhamdulillah tidak ada WNI yang terancam baik keselamatannya maupun kelangsungan hidupnya akibat krisis ekonomi yang berlangsung,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu Judha Nugraha dalam konferensi pers daring di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan data Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kolombo, terdapat 232 WNI yang tinggal dan menetap di wilayah Sri Lanka.

Judha mengatakan pihaknya terus memonitor secara ketat terkait situasi di negara tetangga India itu dan KBRI Kolombo terus mendata dan memantau lokasi-lokasi di mana WNI berada.

Saat ini, dia mengatakan layanan kekonsuleran KBRI Kolombo dilakukan secara daring untuk memudahkan WNI mendapat akses layanan di tengah kelangkaan bahan bakar di Sri Lanka.

“Bagi pelayanan yang memerlukan kehadiran fisik cukup sekali datang setelah itu dilakukan daring,” katanya.

Judha menambahkan pihaknya juga sudah menyiapkan pasokan logistik bagi WNI yang membutuhkan setelah kerusuhan 31 Maret lalu dan kemungkinan adanya protes-protes lanjutan.

“KBRI juga menyampaikan imbauan kepada seluruh WNI yang ada di sana untuk selalu berhati-hati, menghindari kerumunan masa dan segera melapor kepada KBRI jika terjadi situasi darurat. Line KBRI adalah +94772773123,” katanya.

Krisis ekonomi yang melanda Sri Lanka memicu aksi protes keras dari para pengunjuk rasa di Ibu Kota Kolombo dan beberapa wilayah lain.

Status darurat ditetapkan pada Jumat menyusul rentetan protes yang diwarnai kekerasan terhadap cara pemerintah menangani krisis ekonomi yang semakin parah.

Kekacauan itu juga memicu sejumlah anggota kabinet mengundurkan diri.

Di antara mereka yang mundur adalah Menteri Pemuda dan Olahraga Namal Rajapaksa, keponakan Gotabaya dan putra Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa.

Selain itu, Menteri Keuangan Ali Sabry mengundurkan diri pada Selasa (5/4) satu hari setelah dilantik.

Baca juga: Kemlu : 120 WNI yang tinggal di Ukraina telah kembali ke Indonesia