Pemkab Solok Selatan latih 160 tenaga kerja mandiri berbasis kompetensi

id pelatihan kerja,solok selatan,sumbar,wabup

Pemkab Solok Selatan latih 160 tenaga kerja mandiri berbasis kompetensi

Wakil Bupati Solok Selatan, Sumbar Yulian Efi menyerahkan seragam pelatihan serta alat tulis kepada salah seorang peserta pelatihan kerja berbasis kompetensi, di Padang Aro, Kamis (10/3/2022). (FOTO ANTARA/Erik Ifansya Akbar)

Padang Aro, Sumbar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat melatih sebanyak 160 tenaga kerja mandiri berbasis kompetensi berbagai keahlian supaya bisa diterima di dunia kerja serta bisa meningkatkan perekonomian keluarga.

Wakil Bupati Solok Selatan Yulian Efi, di Padang Aro, Kamis mengatakan penyiapan tenaga kerja yang tepat dan terarah sangat diperlukan mengingat tantangan dunia kerja atau dunia usaha yang penuh persaingan di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga dibutuhkan tenaga kerja yang terampil, profesional dan berkompetensi.

"Salah satu cara yang dapat dilakukan Pemerintah untuk menciptakan tenaga kerja terampil dan profesional adalah melalui program pelatihan berbasis kompetensi ini," katanya.

Dia mengatakan,banyaknya pencari kerja atau angkatan kerja menyebabkan pemerintah harus menyediakan lapangan pekerjaan kepada masyarakat.

Pada kenyataannya, kata dia, pengangguran dapat terjadi pada saat jumlah penduduk lebih besar dari pada pertambahan lapangan kerja.

Menurut dia, perusahaan menerima tenaga kerja tidak hanya melihat ijazah pendidikan formal sebagai syarat, tetapi juga keterampilan yang merupakan persyaratan lain yang dibutuhkan oleh perusahaan sesuai dengan bidang kerja yang tersedia.

Tuntutan dunia kerja akan tenaga kerja yang terampil katanya, mendorong para pencari kerja untuk mengikuti pelatihan kerja untuk menambah keterampilan mereka.

Dia menjelaskan stabilitas ekonomi sering terganggu karena beberapa faktor di antaranya, jiwa kewirausahaan di kalangan masyarakat tidak tinggi.

Situasi tersebut, katanya, sering terlihat pada keengganan mengambil risiko, menyusun rencana jangka panjang, keterampilan atau kemahiran manajerial di bisnis rendah.

Selain itu juga karena produktivitas tenaga kerja yang rendah karena etos kerja yang tidak tepat, kedisiplinan mengenai waktu, ketidakcermatan melaksanakan tugas dan kurangnya loyalitas kepada diri sendiri.

"Pelatihan kerja diselenggarakan dan di arahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan keterampilan atau keahlian tenaga kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas, dan kesejahteraan tenaga kerja," katanya.

Dia menambahkan pelatihan kerja dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pasar kerja dan dunia usaha, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja.

Program pelatihan, kata Yulian Efi,, adalah sebagai serangkaian kegiatan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan angkatan kerja di Solok Selatan.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Solok Selatan Basrial mengatakan, pelatihan tenaga kerja angkatan pertama ada 10 paket dan berjumlah 160 orang.

"Masih ada tiga paket lagi yang akan dilaksanakan dan salah satunya perlu kerjasama dengan pihak ketiga," katanya.

Pelatihan berbasis kompetensi ini anggarannya bersumber dari APBD delapan paket dan dua paket dari APBN.

Pelatihan angkatan pertama untuk keahlian perbengkelan, menjahit, tata boga, teknik informasi komputer dan listrik.