Gunung Merapi mengalami 128 kali gempa guguran lava pijar

id Berita hari ini, berita riau terbaru,berita riau antara, guguran lava pijar

Gunung Merapi mengalami 128 kali gempa guguran lava pijar

Arsip Foto. Pemandangan Gunung Merapi yang sedang meluncurkan lava pijar terlihat dari Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (15/8/2021). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/foc)

Yogyakarta (ANTARA) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami 128 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Rabu (16/2) pukul 00.00-24.00 WIB.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Kamis, menyebutkan selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 17 kali gempa hibrid atau fase banyak, tiga kali gempa embusan, delapan kali gempa vulkanik dangkal, dan satu kali gempa tektonik.

Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang dan tebal dengan ketinggian sekitar 100 meter di atas puncak.

Baca juga: Guguran lava pijar Gunung Merapi meluncur ke barat daya sejauh 1,5 km

Pada periode pengamatan itu, tercatat lima kali guguran lava pijar keluar dari gunung itu dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya.

Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Merapi yang dipantau BPPTKG menggunakan electronic distance measurement (EDM) pada 16 Februari 2022, menunjukkan laju pemendekan jarak rata-rata 0,4 cm dalam tiga hari.

Sementara itu, berdasarkan hasil analisis morfologi pada periode 4 sampai 10 Februari 2022, tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan, baik pada kubah lava barat daya maupun kubah tengah Merapi.

Volume kubah lava di barat daya tercatat sebesar 1.670.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 3.007.000 meter kubik.

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Baca juga: Gunung Merapi kembali luncurkan guguran lava pijar sejauh 1,5 km

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, dan Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Sedangkan pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Baca juga: Gunung Merapi kembali luncurkan delapan guguran lava pijar sejauh 2 km