Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, segera memiliki 100 unit hidran sebagai bagian dari alat pengendali api pada kondisi darurat dalam mendukung penanganan kebakaran.
"Fasilitas pendukung pengendali api saat situasi darurat masih minim, salah satunya hidran. Alat ini sangat penting dalam mendukung bila terjadi hal-hal yang bersifat darurat, khususnya kebakaran," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu Sudaryano R Lamangkoditemui di Palu, Rabu.
Ia menjelaskan pemasangan hidrandifasilitasi Asian Development Bank (ADB), yang mana usulan tersebut telah dilakukan pihaknya sejak 2021 sejalan dengan adanya pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) regional Palu-Sigi dengan sumber air baku diambil dari sungai di Kabupaten Sigi.
Rencananya, pemasangan hidran di ibukota Sulteng dilaksanakan tahun 2022 ini bersamaan dengan proses pipanisasi dilakukan ADB, yang mana SPAM ini dialirkan hingga ke kawasan hunian tetap (huntap) korban bencana di sejumlah wilayah yang sudah ditetapkan sesuai penunjukan lokasi (penlok).
100 unit alat pengendali api darurat itu akan dipasang pada objek-objek vital seperti perkantoran pemerintah, pasar, rumah sakit, bank dan sebagainya.
"Kami berharap apa yang sudah diusulkan bisa terwujud. Pemasangan hydrant tidak ada beban biaya dari Pemkot Palu, semuanya murni bantuan ADB," ujar Sudaryano.
Menurutnya, kebakaran kapan saja dan dimana saja bisa terjadi, termasuk tempat aman sekali pun yang dampaknya dapat merugikan harta benda.
Olehnya dalam mengantisipasi ancaman-ancaman tersebut, di butuhkan sarana dan prasarana pendukung guna memudahkan tim pemadam kebakaran mendapat pasokan air lebih banyak, sehingga penanganan situasi darurat cepat dan tepat.
Apalagi, Palu salah satu kota sedang berkembang, tentu memiliki kawasan-kawasan pada pemukiman yang dinilai rawan terjadinya kebakaran.
"Selama ini sumber air baku kami kami pakai dalam memberikan pertolongan kepada warga masih menggunakan sumur dalam yang terletak di jalan Balai Kota. Jika ke depan hidransudah terpasang tentu kami lebih muda mengakses air baku," tutur Sudaryano.
Setelah pengerjaan proyek tersebut, diperkirakan 100 unit hydrant di pasang di Kota Palu baru bisa dioperasikan tahun 2023, sebab saat ini masih dalam proses pengerjaan.
Ia menambahkan, Dinas Pemadam Kebakaran Palu memiliki kurang lebih sembilan unit mobil pemadam siap operasi, terdiri dari jenis penembak dan suplai air serta mobil komando, meskipun jumlah tersebut belum ideal.
"Kemungkinan tahun ini kami mengusulkan penambahan armada kebakaran untuk kebutuhan armada di pos pemadam Kecamatan Palu Barat dan Palu Utara," demikian Sudaryano.
Palu segera miliki 100 unit hidran alat kendali api, dukung penanganan kebakaran
"100 unit alat pengendali api darurat itu akan dipasang pada objek-objek vital seperti perkantoran pemerintah, pasar, rumah sakit, bank dan sebagainya," katanya.