Riau inflasi 0,05 persen pada Desember 2021, ini penyebabnya

id BPS Riau

Riau inflasi 0,05 persen pada Desember 2021, ini penyebabnya

Kepala BPS Riau, Misfaruddin. (ANTARA/HO-BPS Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat pada Desember 2021 daerahnya mengalami inflasi sebesar 0,05 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,78.

"Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya tujuh indeks kelompok pengeluaran," kata Kepala BPS Riau, Misfaruddin di Pekanbaru, Senin.

Dia menyebutkan indeks kelompok pengeluaran penyumbang terjadinya inflasi di Riau adalah kelompok penyediaan makan dan minuman/restoran sebesar 0,50 persen, diikuti oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,44 persen.

Berikutnya dipengaruhi pula oleh kelompok transportasi sebesar 0,35 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin, rumah tangga sebesar 0,21 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,17 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen.

"Di sisi lain, dua kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,45 persen serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen," katanya.

Sedangkan dua kelompok lainnya yaitu kelompok rekreasi, olahraga dan budaya serta kelompok pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya. Komoditas yang memberikan andil peningkatan harga pada Desember 2021, antara lain kontrak rumah, bawang merah, nasi dengan lauk, cabai rawit, telur ayam ras, ayam hidup, minyak goreng, beras, tarif angkutan udara dan daging

ayam ras.

Sementara komoditas yang memberikan andil penurunan harga, antara lain cabai merah, tomat, udang basah, wortel, cabai hijau, jeruk, kol putih dan klengkeng.

Dari 24 kota di Sumatera yang dihitung IHK, dua puluh dua kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 1,27 persen, diikuti Kota Tanjung Pandan sebesar 1,14 persen, Kota Bandar Lampung dan Kota Metro masing-masing sebesar 0,99 persen.

Sementara itu deflasi terjadi di dua kota, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Dumai sebesar 0,13 persen, diikuti Kota Bukittinggi sebesar 0,04 persen.

Dari tiga kota IHK di Provinsi Riau, dua kota mengalami inflasi yaitu, Kota Pekanbaru sebesar 0,07 persen dan Kota Tembilahan sebesar 0,29 persen, sedangkan Kota Dumai mengalami deflasi sebesar 0,13 persen.