Mukomuko antisipasi penularan COVID-19 saat libur sekolah, jadi libur anak di rumah saja

id Mukomuko

Mukomuko antisipasi penularan COVID-19 saat libur sekolah, jadi libur anak di rumah saja

Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Jumat (24/12/2021). ANTARA/Ferri.

Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, ProvinsiBengkulu, memperingatkan para guru dan orang tua murid sebaiknya mengisi libur sekolah di rumah guna mengantisipasi penularan virus corona jenis baru di daerah ini.

"Kalau harus bepergian patuhi protokol kesehatan dan sudah divaksin," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko Ruslan di Mukomuko, Minggu.

Siswa mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama di daerah ini mulai libur tanggal 25 Desember 2021 hingga 8 Januari 2022, dan siswa kembali masuk sekolah tanggal 10 Januari 2022.

Ia berharap, saat libur akhir tahun ini guru dan orang tua siswa SD dan SMP di daerah ini tetap waspada terhadap kemungkinan tertular virus corona meskipun kondisi sekarang ini sudah normal.

"Kita tetap berusaha untuk tidak tertular atau menularkan penyakit yang berasal dari virus corona jenis baru, dan jangan sampai terjadi gelombang ketiga penularan virus corona ini," ujarnya.

Sementara itu, instansinya melakukan upaya percepatan vaksinasi COVID-19 dengan cara menjadi vaksin sebagai syarat mengambil raport anak dan masuk sekolah tahun 2022.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat membuat syarat vaksin untuk mengambil raport guna menindaklanjuti surat edaran bupati terkait sanksi administrasi terhadap warga yang belum vaksin.

"Kita buat persyaratan bahwa orang tua harus vaksin untuk mengambil raport anaknya sebagai upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19 di daerah ini," ujarnya.

Kemudian pihaknya menjadikan vaksinasi COVID-19 sebagai salah satu syarat bagi siswa SMP di daerah ini masuk ke sekolah pada 2022.

Ia mengatakan, pihaknya akan menyosialisasikan salah satu persyaratan masuk sekolah tahun 2022 ini kepada siswa sekolah menengah pertama untuk diteruskan kepada orang tuanya.

Sementara itu, sekitar 80 persen dari 7.000 siswa SMP yang tersebar di 15 kecamatan daerah ini yang tercatat telah menerima vaksin COVID-19 baik dosis I maupun dosis II.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat mendapatkan data sekitar 80 persen siswa di setiap SMP yang tersebar di daerah ini yang sudah menerima vaksin COVID-19 dari setiap sekolah daerah ini.***3***