Nelayan Rohil Butuh Alat Tangkap Ikan

id nelayan rohil, butuh alat, tangkap ikan

Bagansiapiapi, (antarariau.com) - Nelayan di perairan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau membutuhkan bantuan alat tangkap ikan seperti bubu tarik, jaring, rawai dan alat tangkap ikan lainnya agar hasil tangkapan nelayan makin meningkat.

"Kami memang sangat mengharapkan bantuan pemerintah baik pusat maupun daerah. Selama ini hasil tangkapan kami sangat minim dan sulit untuk bisa hidup sejahtera," kata Antan (26) nelayan warga Kepenghuluan Sinaboi, Rohil yang dihubungi per telepon, Minggu.

Jangankan kapal, pemerintah mau memberi bantuan jaring saja, Antan sudah sangat berterimakasih. Diakuinya sebagai nelayan yang sehari-hari berkecimpung di laut sangat memerlukan modal untuk membeli jaring.

Ia mengatakan selama ini melaut hanya berbekal perahu mesin serta alat tangkap ikan jenis bubu tarik panjang tujuh meter dan lebar tujuh meter. Bubu tarik miliknya, kata Antan, hanya bisa menangkap ikan di bagian tepi pantai seperti ikan gulama, ikan duri dan udang.

"Saya kurang modal. Modal saya hanya perahu mesin dan bubu tarik panjang buka enam depa dan tujuh depa belakang. Makanya tiap kali saya melaut, pendapatan hanya cukup untuk makan sekeluarga. Menabung jelas tidak bisa karena bubu tarik saya hanya bisa menangkap ikan gulama, ikan duri dan udang saja," tukas Antan.

Ia menyatakan belum pernah mengajukan bantuan modal atau bantuan peralatan tangkap ikan kepada pihak terkait di Pemkab Rohil maupun kepada pihak bank. Namun kelompok nelayan yang berada di Sinaboi dan Sungai Nyamuk, pernah mengajukan bantuan alat tangkap ikan pada 2009, namun hingga saat ini belum jelas realisasinya.

"Pernah dulu sekitar tahun 2009 sekelompok nelayan di sini mengajukan permohonan bantuan modal melaut seperti jaring, bubu tarik, belat pantai dan rawai, namun tidak pernah berhasil sampai sekarang. Itulah, saya tidak tau mengapa pemerintah tidak meluluskan permohonan nelayan," kata Antan yang sudah tujuh tahun menjalani pekerjaan sebagai nelayan.

Disebutkan Antan, nelayan seperti dirinya yang harus menghidupi istri dan tiga anaknya tidak akan sanggup membeli alat tangkap ikan jika kondisi keuangannya seperti sekarang yang sekali melaut penghasilan bersih hanya Rp30 ribu-Rp75 ribu.

"Kalau uang lima juta sampai sepuluh juta, itu belum cukup membeli alat tangkap yang bagus. Tapi kalau untuk alat tangkap seadanya, yah itu sudah lebih dari cukup. Makanya, kalau modal pas-pasan, membeli alat tangkap ikan tidak sanggup. Membelinya harus diangsur sepuluh depa demi sepuluh depa," ungkap Antan.