Menlu Retno Marsudi sebut KTT G20 hasilkan deklarasi pemimpin negara terkait sejumlah isu

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,Retno Marsudi

Menlu Retno Marsudi sebut KTT G20 hasilkan deklarasi pemimpin negara terkait sejumlah isu

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat menyampaikan keterangan tentang rangkaian kunjungan Presiden Joko Widodo di Glasgow, Skotlandia, pada Minggu (31/10/2021). (ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/Lukas/am.)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) yang diselenggarakan di Roma, Italia telah berakhir dan menghasilkan teks deklarasi dari para pemimpin negara.

Teks deklarasi tersebut berisi tentang isu global yang menggambarkan perekonomian dunia termasuk tindakan bersama yang dapat dilakukan negara anggota G20.

Baca juga: Indonesia dan India bahas kerja sama pengakuan sertifikat vaksin COVID-19

“Leaders declaration ini terdiri dari 61 paragraf yang mencakup 26 isu yang menggambarkan tantangan perekonomian dunia termasuk situasi pandemi dan apa yang dapat dilakukan bersama oleh negara-negara anggota G20,” ujar Menlu Retno Marsudi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.

Sejumlah isu yang masuk di dalam deklarasi tersebut antara lain kesehatan, energi dan perubahan iklim, perjalanan internasional, hingga ekonomi digital. Dalam bidang kesehatan, Indonesia termasuk salah satu negara yang mengusulkan pembentukan joint health and finance task force untuk membantu pendanaan penanganan kesehatan di masa pandemi.

Baca juga: Menlu RI Retno Marsudi sebut Myanmar tidak harus kirim perwakilan politik di KTT ASEAN

"Disepakati pembentukan joint health and finance task force untuk menyusun roadmap pendanaan bantuan penanganan kesehatan, khususnya untuk negara-negara miskin dan berkembang,” lanjutnya.

Pada isu energi dan perubahan iklim, Menlu menyebut terjadi perdebatan yang mendalam saat membahas mengenai target pengurangan emisi karbon dan penetapan time frame menuju net zero emission.

"Dan tentunya semua sepakat bahwa untuk transisi energi diperlukan kerja sama internasional,” tambahnya.

Baca juga: Menlu Retno Marsudi nyatakan perdagangan Indonesia-Amerika Latin bergerak positif

Selain itu, Indonesia juga berhasil memasukkan prinsip common but differentiated responsibilities (CBDR) dalam konteks energi dan iklim. Dalam konteks tersebut, Indonesia menekankan pentingnya pemenuhan komitmen pembiayaan iklim dari negara maju untuk negara berkembang.

"Kita juga memasukkan pentingnya pemenuhan komitmen pembiayaan iklim 100 miliar dolar AS dari negara maju untuk negara berkembang dan pembentukan digital economy working group,” jelasnya.

Baca juga: Retno Marsudi nyatakan Indonesia siap jadi pusat produksi vaksin Asia-Pasifik