Bangkinang, (antarariau.com) - Pengurus PWI Kabupaten Kampar, Provinsi Riau siap menerima keluhan pejabat terkait tindakan dari oknum yang mengaku wartawan bekerja di media tertentu untuk meminta uang dengan berbagai alasan kepada pimpinan unit kerja seperti kepala desa, camat, kepala dinas hingga kepala daerah.
"Kalau ada wartawan anggota PWI yang meminta-minta uang silahkan laporkan dan kami akan tindaklanjuti dengan memberikan teguran," kata Ketua PWI Perwakilan Kabupaten Mawardi didampingi Netty Mindrayani, di Bangkinan, Selasa.
Mawardi mengharapkan kepada pejabat dan masyarakat umumnya yang merasa terganggu terhadap prilaku itu dapat menyampaikan secara tertulis ke PWI Perwakilan Kabupaten Kampar melalui telephone seluruh anggota atau datang ke Sekretariat PWI Jalan Jenderal Ahmad Yani Bangkinang depan Kantor DPD Golkar.
“Pejabat tidak mesti takut berjumpa atau memberikan informasi kepada wartawan yang bertugas di Kampar terutama kepada pengurus dan anggota PWI, karena itu menyangkut nama baik dan profesionalisme jurnalis, sebab tidak semua wartawan berprilaku demikian," ujar Mawardi.
Berbagai sikap dan prilaku orang yang mengaku wartawan dengan media yang tidak jelas atau medianya tidak terbit di Riau maupun di Kampar yang dilaporkan itu jelas merupakan sikap tidak terpuji, apalagi datang tanpa ada karya nyata yang dimuat di Koran, ada juga yang menjual kalender ke desa-desa dan memaksa meminta uang.
Selain itu mereka sengaja datang ke kantor-kantor desa mencari Kepala desa bertanya ini dan itu ujung-ujungnya minta uang dan bila tidak dikasi malah marah-marah atau melemparkan uang yang diberikan karena tidak sesuai dengan keinginannya.
Laporan lain yang diterima, juga terjadi di instansi-instansi pemerintah daerah Kabupaten Kampar, yang mengaku wartawan itu memaksakan kehendak, padahal yang bersangkutan bukanlah wartawan yang bertugas di Kampar, melainkan dari luar Kampar.
Terhadap Kondisi itu, Mawardi merasa perlu adanya kegiatan pembekalan kehumasan yang difasilitasi Bagian Humas Pemkab Kampar bekerjasama dengan PWI untuk pencerahan terhadap pejabat yang selalu menjadi sumber berita agar dapat menghadapi wartawan sebagaimana mestinya.
"Tidak perlu menghindar, takut menemui atau emosi sebab ada batasan-batasan tertentu yang mana namanya melanggar kode etik, atau dikatakan melakukan pelecehan profesi, jika merasa diperas silahkan menempuh jalur hukum, “ terang Mawardi.
Mawardi merasa sangat terusik dengan prilaku orang-orang yang mengaku wartawan seperti ini, sebab satu orang yang berbuat semua kena imbasnya, nama wartawan yang tercoreng, namun hendaknya pejabat-pejabat yang merasa dirugikan ini dapat menyampaikan secara jelas dan terang siapa yang berbuat demikian, sehingga persoalan ini dapat diselesaikan.
"Jangan hanya mengkambinghitamkan wartawan, padahal pejabat itu sendiri yang ketakutan karena merasa memiliki segudang persoalan sehingga siapapun wartawan yang datang menemui dianggap sama rata," ujarnya.
Netty, Sekretaris PWI Kampar yang juga pernah menerima langsung pengaduan keluhan dari sejumlah masyarakat itu mengingatkan agar dapat menanyakan kepada yang bersangkutan identitas diri mereka sebagai wartawan, baik melalui kartu pers, mengecek nama di box Koran, ada atau tidak nama mereka tertera di dalamnya serta menanyakan surat tugas.
"Siapapun narasumber berhak menanyakan identitas wartawan dan jika tidak bisa memperlihatkan maka boleh saja menolak untuk dikonfirmasi tanpa perlu merasa takut," ujarnya.
SPBU Di Pekanbaru Kehabisan BBM Subsidi
Berita Lainnya
Syawal terpilih aklamasi jadi Ketua PWI Kampar
18 October 2023 17:50 WIB
PN Bangkinang rencanakan gelar pelatihan hukum bagi wartawan
07 July 2023 11:14 WIB
Bincang akrab Kamsol dan wartawan PWI Kampar
29 April 2023 0:29 WIB
Rektor UMSU sambut PWI Kampar di sela HPN
09 February 2023 20:56 WIB
Pj. Bupati Kampar lepas PWI Kampar ke HPN Medan
07 February 2023 12:33 WIB
100 Kades ikuti sosialisasi UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik
13 October 2022 14:23 WIB
PWI Kampar beri palatihan jurnalistik di Batalyon 132/BS Salo
22 February 2022 15:02 WIB
Bupati Kampar tinjau pembangunan gedung PWI Kampar
04 February 2022 22:09 WIB