Bangkinang Kota (ANTARA) - Sebanyak 100 kepala desa se-Kabupaten Kampar mengikuti sosialisasi Undang-undang No. 40 tahun 1999 dan Kode Etik Jurnalistik yang ditaja oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di aula Rumah Dinas Bupati Kampar, Kamis.
Dua narasumber dari PWI Kampar yang menyajikan dua materi itu yakni Molli Wahyuni dan Rina Dianti dibuka oleh Penjabat Bupati Kampar Kamsol dan dihadiri Ketua APDESI dan PAPDESI bersama para kepala desa.
Dalam sambutannya Kamsol menyampaikan bagaimana sebagai seorang kepala desa harus mampu menjalin komunikasi yang lebih dengan wartawan, apalagi para jurnalis yang tergabung di PWI.
"Saya sejak dulu terbuka dan berkomunikasi dengan baik terhadap semua wartawan, maka tak heran meski saya di Kampar, wartawan Meranti dan Pekanbaru masih aktif bersilaturahmi dengan saya," kata Kamsol
"Ini sangat penting penting, sebab tanpa disiarkan oleh media, maka masyarakat tidak akan tahu potensi apa yang ada di setiap desa agar dapat berkembang dengan baik," tukasnya.
Kamsol mengingatkan agar seluruh kepala desa juga pejabat yang ada tidak menutup diri berkomunikasi dengan wartawan.
"Jangan mematikan handphone jika dikonfirmasi oleh wartawan, karena dengan menghindari dan menutup komunikasi maka akan muncul anggapan negatif terhadap pejabat yang bersangkutan," tegasnya.
Dia bercerita ketika dulu Indonesia merdeka, karena peran wartawan yang menyiarkan perjuangan Indonesia merdeka dan tidak banyak dokumentasi tersiar, itu karena keberadaan wartawan saat itu di bredel, kamera wartawan disembunyikan.
Di sisi lain, dia menceritakan bagaimana pengaruh media massa itu di dalam mempublikasikan program pemerintah daerah Kabupaten Kampar.
"Dengan peran media dan ditulisnya atau dipublikasikan kegiatan serta program pemerintah maka sampai saat ini sudah banyak yang mengetahui potensi Kampar sehingga mereka ingin menjalin kerjasama berbagai bidang untuk kemajuan daerah seperti Universitas Gajah Masa, Universitas Muhammadiyah Riau, Universitas Islam Negeri Riau dan termasuk dengan Badan Research Inovasi Nasional (BRIN) dan lainnya," jelasnya.
Dia sebutkan, banyak program pembangunan Pemda Kampar yang menyentuh kebutuhan masyarakat dalam peningkatan ekonomi masyarakat seperti Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari Desa kita dorong tumbuh agar terus berkembang.
Kemudian dengan teknologi Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPAT-BO) telah melakukan tanaman padi dengan penerapan teknologi hasil temuan Dosen Fakultas Pertanian UNPAD Prof DrTualar Simarmata
Kemudian dari bidang pendidikan, Kampar telah mencanangkan membuat Desa Pendidikan, dalam artian tidak ada lagi anak usia sekolah tidak bersekolah
"Program ini digalakkan agar dapat melihat pengaruh masyarakat berpendidikan dengan yang tidak, Ini berpengaruh kepada mindset masyarakat dalam menerima segala macam bentuk informasi dan inovasi pembangunan," terangnya.
Disebutkannya, saat ini UIN, UMR telah menyatakan setuju untuk menjalin kerjasama praktik Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk melakukan praktik mengajar selama enam bulan sampai setahun dalam mendidik anak, selama setahun mengajar sama dengan mereka kuliah satu atau dua semester.
Sementara itu Akhir Yani menyebutkan bahwa program sosialisasi ini sudah lama direncanakan namun baru saat ini dapat terlaksana, tujuannya tidak lain agar para kepala desa selaku mitra bagi PWI dapat bersinergi membangun Kampar.
Dia sangat mendukung program kerja pemerintah daerah dalam membangun Kabupaten Kampar ini.
"Melalui kerjasama dan jalinan silaturahmi yang baik antara wartawan dengan para kepala desa maka akan dapat disajikan informasi penting pembangunan, sehingga tidak menjadi kendala untuk berbuat yang terbaik buat negeri Kampar," terangnya.