Pekanbaru (ANTARA) - PT Jasa Raharja Cabang Provinsi Riau telah menyerahkan santunan korban kecelakaan lalulintas periode Januari-Juli 2021 sebesar Rp30,615 miliar lebih atau meningkat 3,68 persen dibandingkan dengan penyaluran pada periode sama di 2020 yang sebesar Rp29,4 miliar.
"Jika dilihat dari angka realisasi santunan yang diserahkan memang terjadi selisih lebih besar di tahun 2021 karena dipengaruhi kondisi pandemi COVID-19 yang melanda Riau," kata Kepala Cabang Jasa Raharja Provinsi Riau M. Iqbal Hasanuddin kepada wartawan di Pekanbaru, Selasa.
Menurut dia, capaian penyerahan santunan kecelakaan lalulintas 2020 lebih rendah karena salah satu faktor penyebab yakni kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat di Riau lebih intens jika dibandingkan dengan tahun 2021.
Tahun lalu kan ada PSBB yang membatasi gerak masyarakat secara ketat, sehingga juga berdampak terhadap tingkat kecelakaan. Sedangkan tahun 2021 memang ada PPKM, namun hanya mengatur mobilitas masyarakat. Artinya di tahun ini masih tetap tinggi mobilitasnya diabnding tahun 2020," katanya.
Ia merinci, dari Rp30,615 miliar santunan bagi korban lakalantas yang sudah diserahkan itu meliputi santunan korban meninggal dunia, di mana pada Juli 2021 totalnya berjumlah Rp18,6 miliar meningkat 9,65 persen dibanding tahun 2020 sebesar Rp16,8 miliar.
Sedangkan santunan untuk korban lakalantas yang luka- luka hingga Juli 2021 berjumlah Rp11 miliar lebih atau turun 10,20 persen dari 2020 sebesar Rp12,2 miliar lebih. Sedangkan penyerahan santunan untuk korban cacat tetap Rp555 juta lebih atau naik sebesar 41,68 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp323,7 miliar lebih.
Selanjutnya untuk santunan penguburan berdasarkan realisasi hingga Juli 2021 sebesar Rp16 juta atau turun sebesar 25 persen dari periode yang sama di tahun 2020 sebesar Rp20 juta. Lalu untuk sewa ambulans untuk mengangkut korban ke Rumah Sakit sebesar Rp34,5 juta atau turun sebesar 1,52 persen dibanding periode sebelumnya tercatat sebesar Rp35 juta.
Untuk penyerahan santunan P3K periode Januari-Juli 2021 terealisasi sebesar Rp287 juta atau naik sebesar 80,03 persen dari tahun sebelumnya tercatat Rp57,4 juta.