Tepuk Tepung Tawar, Restu Budaya Kontingen PON Riau

id tepuk tepung, tawar restu, budaya kontingen, pon riau

Pekanbaru, (antarariau) - Pengukuhan kontingen Provinsi Riau untuk PON XVIII di Kota Pekanbaru, Jumat, diwarnai ritual adat tepuk tepung tawar yang merupakan tradisi masyarakat Melayu.

Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Al Azhar mengatakan, ritual itu baru pertama kalinya digelar dalam pengukuhan kontingen olahraga di Riau.

Ia menjelaskan, dalam tradisi Riau, upacara itu kerap menyertai berbagai peristiwa penting, seperti untuk menyambut kelahiran bayi, khitanan, perkawinan, pembukaan lahan pertanian baru, hingga syukuran untuk orang yang baru luput dari mara bahaya.

Menurut Al Azhar, tepuk tepung tawar yang dilakukan untuk kontingen Riau adalah simbol pemberian restu agar para atlet bisa meraih kemenangan, serta sebagai penolak bala dan gangguan selama penyelenggaraan PON XVIII.

"Artinya, kontingen Riau sudah mendapat restu kebudayaan," kata Al Azhar.

Sebanyak tujuh orang perwakilan dari kontingen didudukan dalam satu banjar.

Sehelai kain tenun berwarna ungu dengan benang emas diletakkan dipangkuan mereka.

Kemudian, Gubernur Riau HM Rusli Zainal memulai prosesi itu dengan membasuk telapak tangan perwakilan kontingen dengan air bunga dan limau.

Setelah itu, Rusli menjumput beras putih dan beras kuning yang bercampur kunyit, bunga rampai, dan jagung.

Lalu, ia menaburkannya ke tubuh para atlet dan pelatih. Suasana prosesi tepuk tepung tawar berlangsung khidmat dalam iringan Shalawat Nabi.

Setelah itu, sejumlah pejabat dan pemuka adat secara bergiliran melakukan prosesi yang sama kepada perwakilan kontingen Riau.

Dalam catatan LAMR, tepuk tepung tawar adalah suatu ritual adat Melayu, khususnya yang hidup dan berkembang dalam masyarakat sejak masa raja-raja dan terus dilestarikan hingga kini.

Upacara itu sebenarnya diadopsi dari ritual Hindu yang sudah lebih dulu dianut masyarakat waktu itu. Kepercayaan tersebut terus bertahan meski ajaran Islam masuk ke daerah itu sekitar abad VII Masehi.

Bahkan, ada atlet Riau terlihat mengambil segenggam bunga dan beras untuk dimasukan ke kantong jaketnya.

"Untuk sugesti supaya bisa menang," kata atlet itu.