Cegah mudik, Pekanbaru pastikan sudah menyekat empat pintu masuk

id Empat penyekatan,Penyekatan, mudik pekanbaru

Cegah mudik, Pekanbaru pastikan sudah menyekat empat pintu masuk

Posko penyekatan mudik lebaran di Pekanbaru. (ANTARA/HO-Pemko)

Pekanbaru (ANTARA) - Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT memastikan pelarangan mudik Lebaran 2021 berjalan sesuai perintah dengan melakukan pemasangan empat pintu sekat guna mengkandangkan Ibu Kota Provinsi Riau itu dari penularan COVID-19 yang lebih dahsyat lagi.

Penyekatan itu bekerjasama dengan Polda Riau. Posko ditempatkan pada empat pintu masuk yaitu di Simpang Bingung, Jalan Garuda Sakti, Jalan Kaharuddin Nasution dan di Simpang Maredan.

"Kami minta maaf kepada masyarakat atas kebijakan penyekatan ini," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT di Pekanbaru, Senin.

Kata Firdaus MT, penyekatan ini harus dilakukan tidak hanya untuk menyelamatkan masyarakat Pekanbaru dari COVID-19, namun juga masyarakat kabupaten lainnya hingga provinsi tetangga.

"Pekanbaru kini wilayah zona merah COVID-19. Kami tidak mau ada masyarakat Pekanbaru yang menularkan atau masyarakat dari luar Pekanbaru yang membawa COVID-19 masuk," kata Wako.

Ia berharap dengan kebijakan ini tidak ada lagi masyarakat yang terkena COVID-19 dan bisa menekan angka penyebarannya di Kota Pekanbaru. Tentunya selain dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) 4 M yakni menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

"Saya mengimbau masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dengan 5 M yakni menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas dan interaksi," kata Wako.

Walikota juga menjelaskan bagaimana Pekanbaru bisa menjadi zona merah. Dari data yang didapat, pasien positif COVID-19 merupakan klaster keluarga atau teman kantor yang diketahui melakukan perjalanan keluar.

Potensi penyebaran juga masih terlihat dengan banyaknya kerumunan masyarakat di tempat-tempat makan atau cafe.

"Dari data diketahui rentang usia 18 tahun sampai 40 tahun paling banyak positif. Ini tanda bahaya, karena masih banyak masyarakat kita berkumpul tanpa memperhatikan Prokes. Untuk itu, kami kembali mengajak dan mengingatkan masyarakat untuk peduli," katanya.

Karena lanjut sang Doktor, yang terselamatkan bukan hanya diri sendiri, melainkan keluarga dan orang-orang yang kita cintai yang berada di sekitar kita.

Sebelumnya diberitakan, data Diskes Riau mencatat penyebaran COVID-19 sejak awal Ramadan makin mengkhawatirkan. Angka kasus harian di Bumi Lancang Kuning bahkan menembus 14.000 pada akhir April dengan kematian 15 orang per hari tanggal 1 Mei 2021.

Kota Pekanbaru masih menjadi daerah paling tinggi penyebaran COVID-19 dengan 251 positif per tanggal 2 Mei dan 5 orang meninggal. Dari 251 orang itu 78 persen usia 18 - 40 tahun dan 5 orang yang meninggal usia di atas 50 Tahun.

Keadaan ini juga membuat 39 dari 83 kelurahan di Kota Pekanbaru berada di zona merah. Artinya 38 kelurahan itu berada pada level berbahaya penyebaran COVID-19. Naik dari sebelumnya hanya 13 kelurahan berada di zona merah pada akhir Maret .

Baca juga: Organda Pekanbaru minta pekerja transportasi mendapat bantuan pescalarangan mudik

Baca juga: Polda Riau dirikan empat pos penyekatan di perbatasan