PLN Pekanbaru bentuk Posko Hujan Buatan

id pln pekanbaru, bentuk posko, hujan buatan

PLN Pekanbaru bentuk Posko Hujan Buatan

Pekanbaru, (antarariau) - PT PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau berupaya membentuk posko hujan buatan dengan melibatkan Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat.

"Nah, rencananya hari ini segera ada pertemuan antara PLN, BPPT dan BMKG di ruang pertemuan BMKG Stasiun Pekanbaru," kata staf BMKG Stasiun Pekanbaru, Aristya Ardhitama, di ruang kerjanya, Rabu.

Ardhitama mengatakan, rencana dilakukannya upaya hujan buatan tersebut sebenarnya sudah terjalin sejak lama dan saat ini hanya melanjutkannya saja.

"Posko hujan buatan yang dimaksud, yakni menempatkan sejumlah personel khusus di waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kotopanjang yang akan memantau secara rutin kondisi waduk tersebut. Kemudian nantinya juga akan ada tim yang melakukan proses hujan buatan apabila waduk mulai mengering," katanya.

Sementara itu, kata Ardhitama, tugas BMKG yakni melakukan pemantauan dan analisis tentang upapa dilakukannya hujan buatan.

"Termasuk juga melakukan pemantauan kondisi cuaca baik setelah maupun sebelum proses hujan buatan dilakukan pada lokasi yang ditentukan," katanya.

Dikesempatan terpisah, Kepala PLN Cabang Pekanbaru Agus Sucahyo membenarkan adanya rencana tersebut dan pihaknya juga telah menerima pemberitahuan akan dilakukannya proses hujan buatan dalam waktu dekat.

"Benar akan ada dilakukan hujan buatan. Hal ini tergantung konsisi cuaca dan kondisi waduk PLTA Kotopanjang. Hal ini untuk mengantisipasi kelangkaan energi listrik ketika kemarau," katanya.

Agus mengatakan, kegiatan dalam pembentukan posko hujan buatan di PLTA Kotopanjang merupakan kegiatan rutin antara pihaknya dan pihak-pihak terkait lainnya, termasuk BMKG dan BPPT.

Harapannya, demikian Agus, air di waduk PLTA Kotopanjang dapat tetap terjaga takarannya hingga mampu menghasilkan energi listrik secara optimal.

Dia menjelaskan, saat ini energi listrik yang dihasilkan PLTA Kotopanjang normalnya yakni berkisar 114 Mega Watt (MW) dengan kapasitas tiga turbin yang masing-masingnya menghasilkan 36 MW.

"Nah, jika kemarau datang dan waduk mengalami kekeringan, yang dikhawatirkan adalah terganggunya operasi turbin di PLTA Kotopanjang sehingga mengurangi energi yang dihasilkan. Maka dari itu, untuk mengantisipasinya yakni dilakukan upaya hujan buatan di sekitara waduk," katanya.