Pekanbaru (AntaraRiau-News) - Gubernur Riau HM Rusli Zainal membantah dirinya melarikan diri dan sengaja bersembunyi usai keluarnya surat perintah cegah dari Kemenkum HAM, terkait penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Gubernur Riau dicekal dalam kasus dugaan gratifikasi proyek Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau.
"Sekaligus memproklamirkan bahwa saya tidak lari, tidak kemana-mana," kata Rusli pada pidatonya saat peresmian Gedung Pelatihan Agribisnis Universitas Riau, di Pekanbaru, Selasa.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu KPK meminta kepada Kemenkum HAM untuk pencekalan terhadap Gubernur Riau Rusli Zainal dan mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Lukman Abbas. Pencekalan itu bertujuan mempermudah proses penyidikan korupsi proyek PON, dimana telah ada empat orang yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Kehadiran Rusli Zainal di muka publik pada acara itu merupakan yang pertama kali sejak keluarnya surat pencekalan terhadap dirinya. Politisi Partai Golkar itu terlihat bugar, hadir dengan busana safari warna abu-abu dan berkaca mata hitam.
Rusli mengatakan ia sejak Jumat (13/4) sore memang bertolak ke Jakarta. Tujuannya karena ia harus memimpin rapat organisasi yang dihadiri 306 kepala daerah.
Rusli mengatakan ia menghabiskan akhir pekan di Jakarta, dan pada awal pekan tertahan di Jakarta karena bertemu dengan Ketua PSSI. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan Riau, yang diberi kepercayaan oleh AFF dan FIFA, untuk menggelar pertandingan Piala Asia pada Juni 2012.
"Jadi saya tidak kemana-mana, saya bekerja mengurus itu (persiapan Piala Asia). Senin saya tidak ada di Pekanbaru, kok saya dibilang hilang," kata Rusli yang langsung disambut gelak tawa para undangan.
