Pekanbaru (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) pastikan stok dan kesiapan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji (liquefied petroleum gas) pada Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2021 lancar dan mencukupi di wilayah Riau.
"Pertamina menjamin kecukupan stok BBM dan LPG dan semakin memperkuat layanan dan sarana untuk kenyamanan masyarakat yang melakukan kegiatan liburan akhir tahun," kata kata Unit Manager Communication Relation & CSR MOR 1, Taufikurachman di Pekanbaru, Rabu.
Ia menjelaskan upaya Pertamina dalam pengamanan pasokan BBM dan LPG dengan meningkatkan stok, melalui mekanisme SPBU kantong, dan layanan Pertamina Delivery Service (PDS).
"Kita telah membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) yang bertugas mulai tanggal 7 Desember 2020 hingga 7 Januari 2021. Tim Satgas bertugas memantau penyaluran BBM dan LPG, kelancaran distribusi serta kondisi di lapangan agar berjalan dengan lancar," katanya.
Khusus layanan BBM di tol Pekanbaru-Dumai bertempat di SPBU 1128660 Jalan Tol Permai Rest Area KM 45 Jalu dan SPBU 1128760 Jalan Tol Permai Rest Area KM 65 Jalu.
Sementara itu, agen dan pangkalan siaga masa Satgas di Provinsi Riau sejumlah 100 agen LPG PSO, 5099 pangkalan LPG PSO, 28 Agen LPG NPSO dan 609 outlet LPG NPSO.
Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Polri, ESDM dan BPH Migas serta dinas terkait kelancaran distribusi BBM dan LPG tetap terjaga.
"Kita membentuk posko Satgas di kantor Region cabang, TBBM dan Depot LPG untuk kelancaran distribusi BBM dan LPG," katanya.
Taufikurachmanmemprediksi realisasi harian BBM selama Natal dan Tahun Baru mendatang, BBM jenis gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) mengalami peningkatan sebesar 1,2 persen dibandingkan dengan rata-rata harian normal sebelumnya yaitu dari 2515 Kilo Liter (KL) menjadi 2545 KL.
Untuk BBM jenis gasoil (Dex, Dexlite, Biosolar) diprediksi mengalami peningkatan 2,7 persen dari konsumsi harian normal, yaitu 2001 KL menjadi 2054 KL.
Sementara untuk konsumsi elpiji subsidi diperkirakan juga mengalami peningkatan sebesar 2,9 persen, dengan konsumsi harian normal yaitu 486 Metrik Ton (MT) menjadi 500 MT, sedangkan untuk LPG non subsidi diprediksi meningkat sebanyak 8,8 persen yaitu dari konsumsi harian normal sejumlah 83 MT menjadi 90 MT.