Ketua Asperapi: Indonesia bisa contoh pameran dagang travel Singapura

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,travel

Ketua Asperapi: Indonesia bisa contoh pameran dagang travel Singapura

Pameran dagang travel, TravelRevive yang berlangsung pada 25-26 November 2020 di Sands Expo & Convention, Singapura, Rabu (25/11/2020) (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)

Jakarta (ANTARA) - Ketua Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi), Hosea Andreas Runkat mengatakan Indonesia bisa mencontoh pameran dagang travel, TravelRevive yang berlangsung di Singapura.

TravelRevive merupakan acara pameran dagang travel pertama di Asia-Pasifik sejak pandemi COVID-19. Pameran ini diselenggarakan dengan menggunakan protokol kesehatan yang sangat ketat guna menghindari adanya penularan virus corona.

Baca juga: Singapura secara resmi buka pameran travel pertama sejak pandemi

"Saya berharap Indonesia ya mereka mencontoh ini, saya tadi juga kirim ke Kementerian Pariwisata, bukan manas-manasin tapi saya kasih lihat ke mereka look Singapore sudah jalan, jangan tanya kenapa saya bisa di sini atau apa, tapi event-nya sudah berjalan," ujar Hosea ditemui dalam acara TravelRevive, Singapura, Rabu.

Hosea mengatakan banyak yang bisa dicontoh dari penyelenggaraan TravelRevive untuk pameran di Indonesia seperti protokol keamanan dan keselamatan, zona untuk penjual dan pembeli hingga digitalisasi-nya.

"Ini bagus sekali, itu yang bisa kita adopt lah. Ya intinya dari TravelRevive hari ini, banyak pengalaman lah ya, banyak edukasi yang kita dapat, pulang dari sini banyak yang kita dapatkan untuk industri kita," kata Hosea.

Sementara itu, penyelenggaraan TravelRevive sebuah pemantik untuk menghidupkan kembali industri travel dan MICE di dunia. Menurut Hosea, Singapura cukup berhasil memulai sesuatu yang dianggap tidak mungkin dalam situasi pandemi.

"Ini merupakan trigger untuk event internasional. Ini suatu hal yang cukup memberikan semangat buat industri MICE, saya yakin platformnya kan hybrid semua orang lihat, at least Singapore udah memulai, nice juga buat Singapura karena harusnya ada yang mulai, kalau enggak ada yang mulai maka enggak akan mulai-mulai," kata Hosea.

Hosea juga mengatakan dukungan pemerintah sangat penting untuk menghidupkan kembali industri pariwisata yang sempat tertidur.

"Ini kan suatu bukti bahwa memang bisnis kita itu masih eksis, masih berjalan cuma ya memang harus ada dukungan pemerintah. Saya yakin juga Singapore kalau pemerintahnya enggak aktif, ini juga enggak jalan," ujar Hosea.

Baca juga: Tiket penerbangan liburan ke Eropa banting harga di "travel fair"

Baca juga: Presiden Joko Widodo sambut baik ASEAN Travel Corridor Agreement


Pewarta: Maria Cicilia