Kondur-BSP sepakati jual beli gas

id kondur-bsp sepakati, jual beli gas

Pekanbaru (ANTARARIAU News) - PT Kondur Petroleum SA, menyepakati penjualan gas bumi untuk PT Bumi Siak Pusako (BSP) untuk bahan bakar pembangkit listrik di Provinsi Riau.

"BSP dan Kondur telah menandatangani perjanjian jual beli gas atau PJBG, jadi tahapnya sudah bukan lagi penjajakan melainkan sudah PJBG," kata Senior Manager General Affairs Energi Mega Persada, Heru Hardono, Rabu.

Kondur Petroleum berada di bawah payung Energi Mega Persada (EMP), yang merupakan perusahaan terafiliasi dengan Grup Bakrie. Selama ini Kondur diketahui mengeksploitasi gas di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Menurut Heru, besar gas yang dipasok untuk BSP adalah 8,2 mmbtu (million metric british thermal unit) per hari. Ia mengatakan harga jual beli gas yang disepakati sebesar 4,944 dolar AS per mmbtu.

Ia menjelaskan, Kondur menjual gas dengan titik serah di Kuat Gas Plant. Tanggung jawab pembuatan pipa dari titik serah menuju lokasi BSP berada di tangan BSP sebagai pihak pembeli gas.

Selain itu, masalah investasi terkait biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan pipa dan pembebasan tanah, juga merupakan tanggung jawab Kondur sebagai pihak produsen.

"Jika ditarik garis lurus jarak antara Kuat Gas Plant menuju PT BSP panjangnya sekitar 26 kilometer," ujarnya.

Direktur PT BSP, Jusmady Jusuf, kepada ANTARA beberapa waktu lalu mengatakan, perusahaan daerah di bidang migas tersebut membutuhkan gas untuk bahan bakar pembangkit berdaya 40 megawatt yang kini dibangun di sekitar ladang minyak Zamrud, Kabupaten Siak, Riau.

Pembangunan pembangkit itu bertujuan untuk menjamin kelangsungan eksploitasi minyak bumi di Blok CPP (Coastal Plain Pekanbaru).

Ia mengatakan, pasokan gas dari Kondur rencananya akan dialirkan dari Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti. Pembangunan pembangkit listrik ditargetkan rampung pada tahun ini.

BSP mengelola Blok CPP mulai 2002, setelah kawasan itu sebelumnya dikuasai PT Chevron Pasific Indonesia. Perusahaan itu menggandeng Pertamina Hulu dan membentuk Badan Operasi Bersama (BOB) untuk pengelolaan Blok CPP.

Ia menjelaskan, meski BOB BSP-Pertamina Hulu telah cukup lama mengelola Blok CPP, namun hingga kini pasokan listriknya masih sangat bergantung dari pembangkit listrik Conjen yang berlokasi di areal operasional Chevron di Duri, Kabupaten Bengkalis.

Sebab, keduanya menjalin kontrak kerjasama untuk menggunakan aliran listrik dari satu pembangkit yang sama.

Jusmady mengatakan, pembangunan pembangkit baru tersebut cukup mendesak karena Chevron berencana memutuskan untuk menghentikan kerja sama pada 2013, dengan alasan membutuhkan listrik yang lebih besar untuk pengembangan lapangan minyaknya.