Pekanbaru (ANTARA) - Narapidana atau warga binaan di Lapas Perempuan Klas IIA Pekanbaruyang terkonfirmasi positif COVID-19 terus bertambah jadi 44 orang.
Perawat Lapas Perempuan Pekanbaru, Ina Kurniasih, di Pekanbaru, Senin, mengatakan terdapat penambahan 14 kasus baru hasil uji usap (swab) terhadap 50 orang napi di tempat itu. Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau melakukan uji usap di Lapas Pekanbaru pada 2 Oktober lalu.
Sejak kasus COVID-19 pertama dari seorang petugas Lapas Perempuan Pekanbaru diketahui pada pertengahan September, tempat tersebut menjadi kluster penularan cukup besar. Pada awal Oktober diketahui ada 28 napi dan tiga petugas yang terpapar COVID-19.
“Jumlahnya sekarang 44 orang yang terkonfirmasi dari warga binaan,” kata Ina kepada wartawan di Pekanbaru.
Pihak Lapas kini menambah ruang isolasi mandiri untuk napi yang sakit menjadi enam ruangan terpisah.
Mereka dibagi berdasarkan kondisi kesehatan dari yang orang tanpa gejala (OTG), gejala ringan, dan yang sudah pulih dari gejala. Ruangan itu berukuran 4 x 5 meter, dan napi yang sakit wajib selalu mengenakan masker.
Ia mengatakan napi yang sakit diperiksa setiap hari, diberi asupan makanan, vitamin, dan obat tergantung gejala yang muncul. Hingga kini belum ada warga binaan yang dinyatakan sembuh.
“Yang sembuh belum ada karena karantina belum 14 hari. Kondisi mereka setiap hari dipantau,” katanya.
Baca juga: Menjaga asa kala wabah COVID-19 menembus Lapas Perempuan
Sebelumnya, Kepala Kanwil Kemenkum HAM Riau Ibnu Chuldun pada pekan lalumengerahkan tenaga bantuan dokter untuk mengatasi kekurangan tenaga kesehatan di Lapas Perempuan Kelas IIA Pekanbaru, yang menjadi tempat isolasi mandiri puluhan napi COVID-19.
“Kami tugaskan kepala divisi pemasyarakatan untuk meminta bantuan tenaga dokter dari Lapas lain ke Lapas perempuan, juga ke Puskesmas setempat,” kata Ibnu Chuldun kepada ANTARA.
Ibnu mengatakan saat ini Lapas Perempuan tidak punya tenaga dokter, hanya terdapat perawat sebanyak dua orang. Menurut dia, pihaknya masih berupaya untuk mengobati warga binaan dengan isolasi mandiri di fasilitas tersebut.
“Kami masih berusaha keras melakukan isolasi mandiri kepada warga binaan pemasyarakatan. Laporan dari Kepala Lapas pagi ini membutuhkan dokter untuk pengecekan atau monitoring perkembangan keluhan warga binaan. Lapas Perempuan saat ini baru ada tenaga perawat,” katanya.
Baca juga: Bantuan dokter dikerahkan untuk rawat napi COVID-19 di Lapas Perempuan Pekanbaru
Berita Lainnya
Lapas Perempuan Pekanbaru gelar lomba mewarnai dan fashion show dari bahan daur ulang
04 July 2024 10:35 WIB
Marching Band Lapas Perempuan Pekanbaru meriahkan penandatangan MoU dengan mitra
29 January 2024 21:17 WIB
Ratusan penghuni Lapas Perempuan Pekanbaru diperiksa kesehatannya
07 August 2023 13:19 WIB
Warga binaan Lapas Perempuan Pekanbaru juara lomba Drum Marching
19 June 2023 10:57 WIB
Ratusan keluarga wargabinaan datang ke Lapas Perempuan Pekanbaru, peringatan Hari Ibu ke-94 berlangsung meriah
21 December 2022 13:02 WIB
Napi perempuan di Pekanbaru dilatih membuat roti
13 November 2022 9:39 WIB
HUT RI- Lomba kebersihan hingga peragaan busana meriahkan HUT RI di Lapas Perempuan Pekanbaru
17 August 2022 19:59 WIB
45 WBP Lapas Perempuan Kelas IIA Pekanbaru khatamkan Al Quran, semarakkan Nuzul Quran
19 April 2022 12:35 WIB