IRT bantu suami edarkan sabu terancam 20 tahun penjara

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, sabu

IRT bantu suami edarkan sabu terancam 20 tahun penjara

Konferensi pers penangkapan peredaran narkotika di Kantor BNNP Bali, Rabu (19/8/2020) (Antara/Ayu Khania Pranisitha/2020)

Denpasar (ANTARA) - Seorang ibu rumah tangga di Bali, berinisial KY (39) terancam maksimal 20 tahun penjara karena membantu suaminya berinisial MES (41) dalam mengedarkan sabu-sabu di wilayah Kabupaten Singaraja, Bali.

"Jadi ibu RT ini berperan sebagai operator peredaran sabu-sabu tersebut, setelah itu ada pelaku PS berperan sebagai kurirnya. Sedangkan MES (suami) yang berstatus tahanan Lapas Kelas IIB Singaraja ini, mengarahkan kemana barangnya (sabu) di edarkan," kata Kabid Pemberantasan BNNP Bali, I Putu Agus Arjaya dalam konferensi pers di Denpasar, Rabu.

Baca juga: Polda Sumut gagalkan peredaran 100 kg sabu dan 50.000 ekstasi

Ia menjelaskan dari para tersangka ditemukan barang bukti berupa sabu dengan berat keseluruhan 27,44 gram brutto atau 26,28 gram netto, yang ditanam di gang masuk area dalam rumah tersangka KY.

Para tersangka disangkakan dengan Pasal 114 Ayat (2) atau Pasal 112 Ayat (2) jo Pasal 132 Ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dengan ancaman pidana minimal lima tahun atau maksimal 20 tahun penjara.

"Untuk barang bukti, sebenarnya ada dua ini, ada barang bukti sabu yang dikuasai oleh tersangka PS dan ada juga dari KY. Kemudian ini yang ditimbun di dalam tanah, kalau ada yang beli nanti di ambil. Barang bukti di sini belum sempat di pecah. Nanti dipecah satu gram itu bisa menjadi 5, dengan berat 0,2 gram dalam setiap bungkusannya," jelasnya.

Adapun keuntungan yang diperoleh tersangka mencapai jutaan rupiah. I Putu Agus Arjaya mengatakan jika di pasaran itu satu gram harganya sekitar Rp1,5 juta. Untuk per 1 gramnya itu bisa dipecah menjadi 5 yang terdiri 0,2 gram dengan harga kurang lebih Rp400-500 ribu.

Ia mengatakan bahwa barang bukti berupa narkotika tersebut tidak ada ditemukan dalam lapas. Sementara tersangka KY menjadi operator dalam peredaran narkotika ini selama dua tahun dan suaminya sudah bekerja lebih dari dua tahun.

"Suami KY dipidana selama empat tahun, dan saat ini sudah menjalani dua tahun penahanan. Untuk barang narkotika tersebut diperoleh dari seseorang dan belum pernah bertemu sebelumnya (jaringan terputus)," katanya.

Awalnya, ada informasi dari masyarakat tentang dugaan peredaran gelap narkotika, kemudian pada Jumat, 14 Agustus 2020 sekitar pukul 14.00 wita, BNNP Bali melakukan penangkapan terhadap tersangka PS, yang disembunyikan dalam bungkusan plastik berisi jajan Bali yang ditaruh di gantungan motor.

Baca juga: Polisi amankan dua pria di Inhil bawa 11,6 gram sabu

Baca juga: Miliki sabu 5 kg, PN Bengkalis vonis dua kurir 16 tahun penjara


Pewarta : Ayu Khania Pranishita