Danlanal Dumai Tidak Tau Penambangan Pasir Dijual Ke Singapura

id danlanal dumai, tidak tau, penambangan pasir, dijual ke singapura

Dumai, 21/7 (ANTARA) - Komandan Lanal (Danlanal) Kota Dumai, Provinsi Riau, Kolonel Laut (P) Muhammad Ali mengaku belum mengetahui adanya penambangan pasir secara ilegal di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis yang dijual ke negeri serumpun Singapura.

"Sejauh ini kita belum mengetahui adanya aktivitas penambangan pasir di daerah perairan Pulau Rupat. Namun kita coba untuk mencari kebenarannya," kata Muhammad Ali kepada ANTARA di Dumai, Kamis.

Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Dumai diamanatkan untuk menjaga wilayah pesisir Riau meliputi Kabupaten Rokan Hilir, Meranti, Bengkalis dan Kota Dumai.

"Di Pulau Rupat kita juga memiliki dua pos angkatan laut masing-masing di Desa Tanjung Medang dan Sinoboi yang nantinya akan kita minta untuk memantau aktivitas tersebut," ujarnya.

Selain pengawasan internal, kata Danlanal, pihaknya juga meminta agar masyarakat berperan aktif dan senantiasa memberikan laporan-laporan tentang adanya kegiatan mencurigakan di wilayah pulau maupun perairan termasuk dugaan adanya penambangan pasir ilegal yang dijual ke Singapura.

Laporan masyarakat tersebut, kata Muhammad Ali, nantinya akan ditindaklanjuti dengan satuan TNI Angkatan Laut yang berada pada pos terdekat.

"Jika informasi ini benar ada dan terus meningkat, maka akan kita tindak sesuai aturan hukum," jelasnya.

Ditanya mengenai rutinitas patroli laut yang selama ini digencarkan Lanal Dumai, Danlanal mengakui belum ada menemukan titik-titik keganjilan atas penambangan pasir ditengah laut Pulau Rupat yang dimaksud.

"Intensifitas juga akan kita lakukan, termasuk dengan dilakukannya patroli rutin perairan," kata Muhammad Ali.

Camat Rupat Utara, Agus Syofyan melalui komunikasi selular mengaku sempat mendengar adanya aktivitas penambangan pasir untuk kemudian di jual ke Singapura.

"Namun sejauh ini tidak ada laporan resmi masyarakat yang masuk ke saya. Lagi pula permasalahan ini bukan lagi kewenangan saya melainkan bupati atau gubernur," kata Agus.