Tembilahan (ANTARA) - Pasca adanya satu orang anak buah kapal (ABK) yang diisolasi karena suspect corona atau Covid-19 dari Malaysia, Komisi IV DPRDKabupaten Indragiri Hilir langsung menggelar rapat dengar pendapat (RDP).
"Apa yang dilakukan oleh KKP Tembilahan dan Dinas Kesehatan sudah sesuai dengan protap karena ada yang suspect (diduga) corona," sebut Ketua Komisi, Samino, Kamis (5/3) usai RDP kepada wartawan, di Tembilahan.
Baca juga: Soal virus corona, ini imbauan Dinkes Inhil
Ketua PDIP Inhil ini juga berharap anak buah kapal (ABK) yang saat ini masih diisolasi negatif dari covid-19.
"Kami berharap yang saat ini di isolasi hasilnya dari Litbangkes negatif," kata Samino.
Di samping itu, dia juga berharap stakeholder untuk benar-benar melakukan pengawasan pelabuhan-pelabuhan di Inhil dengan ketat.
"Kami juga meminta agar stakeholder melakukan antisipasi dan pencegahan jalur masuk atau pelabuhan-pelabuhan yang begitu banyak di Inhil," ujar Samino.
RDP yang digelar di ruang rapat Komisi IV tersebut dihadiri, Wakil Ketua DPRDInhil, Andi Rusli,RSUD Puri Husada Tembilahan, Dinas Kesehatan Inhil, KKP Tembilahan, Pelindo I Tembilahan dan KSOP Tembilahan.
Baca juga: Polres Inhil pinta masyarakat tidak sebarkan informasi yang belum jelas tentang virus corona
Baca juga: Bupati Inhil pinta masyarakat tidak panik karena virus corona
Berita Lainnya
Dinkes: 38 warga Banda Aceh terkonfirmasi "probable" Omicron dari 50 sampel diuji
25 February 2022 18:22 WIB
Kasus COVID-19 di Aceh bertambah 114 orang, waspadai dan terapkan prokes
22 February 2022 21:16 WIB
Inggris janjikan Rp2 triliun bantu negara rentan atasi Omicron
30 December 2021 9:48 WIB
Israel tetap gelar Miss Universe di tengah ancaman Omicron
28 November 2021 20:22 WIB
Dinkes Aceh pastikan limbah medis COVID tak dibuang ke TPA atau dimusnahkan
26 November 2021 19:15 WIB
Wow, arus kunjungan wisatawan ke Sabang mulai naik
15 November 2021 19:45 WIB
Gawat, lima pemain timnas Jerman positif COVID-19
09 November 2021 23:30 WIB
Indonesia diminta antisipasi datangnya pengungsi Afghanistan
18 August 2021 22:25 WIB