BMKG sebut ada sembilan titik panas kepung Riau

id Karhutla, BMKG, Riau,karhutla riau,titik panas,pulau rupat

BMKG sebut ada sembilan titik panas kepung Riau

Asap tebal berasal dari hutan yang terbakar di Kecamatan Pulau Rupat Selatan Bengkalis terlihat dari Kota Dumai, Riau, Senin (6/1/2020). Kebakaran hutan seluas belasan hektar terjadi di Kecamatan Pulau Rupat Selatan Bengkalis dan dapat terlihat dari Kota Dumai yang berjarak sekitar sepuluh mil dari pulau tersebut. (ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid.)

Titik-titik api bahkan terus bermunculan sejak 1 Januari 2020, dan hingga kini kondisinya cenderung meningkat. 
Pekanbaru (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebutkan ada sembilan titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) bertebaran di wilayah Riau.

Analis BMKG Yasir Prayuna kepada Antara di Pekanbaru, Rabu, mengatakan titik-titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen yang merupakan indikasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) itu menyebar di empat kabupaten.

"Titik panas terdeteksi berada di Bengkalis, Siak, Pelalawan dan Kuantan Singingi," katanya.

Pelalawan menjadi kabupaten penyumbang titik panas terbanyak yang mencapai empat titik. Titik-titik panas yang terdeteksi melalui citra satelit Terra dan Aqua itu menyebar di Kecamatan Kuala Kampar.

Bengkalis selanjutnya menyumbang tiga titik panas yang menyebar di tiga kecamatan berbeda, Bukit Batu, Siak Kecil dan Pulau Rupat. Kemudian satu titik panas masing-masing menyebar di Siak dan Kuantan Singingi.

Dari sembilan titik panas tersebut, BMKG menyatakan enam di antaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat Karhutla dengan tingkat kepercayaan di atas 70 hingga 100 persen. Titik api menyebar di Bengkalis dua titik, Pelalawan tiga titik dan Siak satu titik api.

Pemerintah Provinsi Riau maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau tampak belum menangani bencana Karhutla di awal tahun ini secara serius, usai penandatanganan kesepahaman dengan belasan perusahaan awal pekan ini.

Titik-titik api bahkan terus bermunculan sejak 1 Januari 2020, dan hingga kini kondisinya cenderung meningkat.

Padahal, BMKG menyatakan Riau harus lebih waspada mengingat telah memasuki Pancaroba atau peralihan musim dari hujan ke musim kemarau.

Baca juga: BMKG deteksi lonjakan titik panas di Riau

Baca juga: Pekanbaru kembali berasap