Revitalisasi Tangsi Belanda Siak tuntas, nuansa kolonial dan "sunset" memanjakan mata

id tangsi belanda siak,wisata sejarah riau,pariwisata riau,objek wisata siak,bupati siak,berita riau antara,berita riau terbaru

Revitalisasi Tangsi Belanda Siak tuntas, nuansa kolonial dan "sunset" memanjakan mata

Suasana Tangsi Belanda Siak selesai direvitalisasi.(ANTARA/HO-Pemkab Siak)

SIAK, (ANTARA) - Situs Cagar Budaya Tangsi Belanda di Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, sudah selesai direvitalisasi dan segera diresmikan Januari 2019 agar bisa menjadi tempat wisata bernuansa kolonial.

"InsyaAllah Bulan Januari nanti akan diresmikan. Kita upayakan agar prosesinya bertepatan saat kunjungan rombongan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) tahun depan," kata Bupati Siak, Alfedri, Senin.

Pada tangsi ini pengunjung katanya juga bisa menikmati matahari tenggelam atau sunset sambil berwisata arsitektur yang "instagrammable". Ini akan memberikan kesenangan tersendiri bagi para pemburu suasana senja di tempat bersejarah seakan membawa mundur kembali ke masa lalu.

Baca juga: Tangsi Sisa Peninggalan Jaman Belanda Di Siak Akan Direstorasi

Situs Cagar Budaya ini yang baru selesai direvitalisasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Namun nuansa eksotis masih terlihat dari kompleks bangunan situs cagar budaya bergaya kolonial Belanda yang didirikan pada abad ke-18.

Dari lokasi ini matahari akan terbenam di di sebelah waterfront city Tepian Bandar Sungai Jantan dan Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah Siak. Pemandangan indah inilah nantinya yang akan turut disajikan bagi para peserta Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia Tahun 2020 mendatang di Siak Sri Indrapura.

Ketika senja dapat dinikmati hamburan cahaya keemasan di langit yang pendar kemilaunya jatuh di riak aliran Sungai Siak. Dari lokasi berdiri, Tangsi Belanda, merupakan saksi bisu penjajahan kolonial Belanda tertua yang berada di sepanjang bantaran Sungai Siak.

Baca juga: Riau Photo Festival 2019, ajang pembuktian fotografer di Bumi Lancang Kuning

“Kita merasa sangat terkejut dengan wajah baru Tangsi Belanda saat ini setelah direvitalisasi oleh Kementerian PUPR. Semakin indah karena lansekapnya sudah selesai dikerjakan Dinas PU Tarukim, semakin melengkapi suasana indahnya sunset dari pinggiran sungai pada areal situs cagar budaya ini," ujar Alfedri.

Suasana tepian sungai di Tangsi Belanda itu kata dia, tidak kalah dengan keindahan objek wisata luar negeri, seperti Kota Malaka di Negeri Jiran. Dengan penataan dan arsitekturnya situs cagar budaya yang masih mempertahankan keaslian, serta penambahan nuansa baru lansekap yang menambah indah kawasan situs tersebut, ia optimis bangunan cagar budaya ini akan menjadi magnet baru kunjungan wisata di Kabupaten Siak.

Baca juga: Gubernur Riau ingin gandeng Youtuber Atta Halilintar untuk promosi pariwisata, ini sebabnya

Baca juga: Mantan Kadis Pariwisata Riau Fahmizal Usman meninggal di sela tugas di Bandung, begini penjelasannya