Dumai, 1/2 (ANTARA) - Ketua Komisi I DPRD Kota Dumai, Provinsi Riau, H Amrizal, meminta pemerintah pusat segera menjemput warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Mesir terkait adanya gejolak disana.
"Hal ini kita minta karena warga Dumai baik yang bekerja maupun yang berkuliah di Mesir cukup banyak dan saat ini pihak keluarga di Dumai sudah sangat meresahkan kondisi dan keadaan mereka," kata Amrizal di Dumai, Selasa.
Sejauh pengamatan dan informasi banyak sumber, menurut dia, saat ini di Mesir kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan dan ditakuti merembet terhadap ancaman keselamatan WNI disana.
"Untuk itu, sebaiknya pemerintah jangan lagi ada pembatasan armada pesawat dalam mengevakuasi mereka. Lakukan secepat mungkin, karena itu yang terbaik sebelum keadaan semakin parah," katanya.
Amriazal juga mengharapkan perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dapat terus melakukan pendataan terhadap WNI baik mereka yang bekerja dan berkuliah disana.
Selain itu, menurut dia KBRI sebaiknya terus memberikan informasi terbaru tentang kondisi WNI di Mesir, mulai dari kesediaan makanan, air bersih, pakaian, dan berbagai kelengkapan yang dapat menunjang kesehatan mereka saat berada di pengungsian sementara.
Berdasarkan catatan Dinas Pendidikan Kota Dumai, dari lima ribuan orang mahasiswa asal Indonesia yang kini mengecap pendidikan di Kairo, Mesir, sekitar seratusan orang diantaranya berasal dari Provinsi Riau dan Kota Dumai.
Sementara Dinas Tenaga Kerja Kota Dumai hingga saat ini belum memiliki data pasti tentang jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Dumai yang ada di Mesir.
Penelusuran ANTARA, dari ratusan mahasiswa asal Riau tersebut, terdapat empat nama yang merupakan warga Dumai yang kini sudah berada di Kantor KBRI di Mesir.
Mereka adalah Ainul Zikrah, Sari Husnah, dan Nasrullah serta Wirzah Rahma yang sedang hamil tua tengah bersiap dipulangkan ke tanah air dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia.