Cabai Busuk Alternatif Kaum Ibu Di Dumai

id cabai busuk, alternatif kaum, ibu di dumai

Dumai, 21/1 (ANTARA) - Terus melambungnya harga cabai membuat kebanyakan kaum ibu rumah tangga di Kota Dumai, Riau, mengambil alternatif penghematan dengan meracik masakannya menggunakan cabai busuk karena harganya lebih murah.

Seorang ibu rumah tangga di Dumai, Ijah, kepada ANTARA, Jumat, mengaku dirinya telah menggunakan cabai busuk sebagai alternatif memasak sejak empat pekan terakhir.

"Alhamdulillah, walau cabai busuk mengurangi citarasa masakan saya, tapi anak-anak dan suami tidak banyak protes. Selama empat minggu mengkonsumsi cabai busuk, keluarga saya tidak merasakan efek samping apapun. Artikata, cabai busuk ternyata baik dikonsumsi," katanya.

Ibu rumah tangga lainnya, Melia, juga mengaku menggunakan cabai busuk sebagai alternatif memasaknya.

"Mau gimana lagi, semua ini terpaksa karena saya tidak sanggup membeli harga cabai bagus karena harganya sangat mahal," terang dia.

Sementara Rusiana, ibu rumah tangga lainnya juga mengaku terpaksa menggunakan cabai busuk untuk meracik masakannya, beralasan tidak sanggup merogoh kocek jika harus membeli cabai dengan kualitas bagus.

Harga cabai busuk di pasaran kata Rusiana lebih murah di pasaran. "Untuk cabai merah besar misalnya, di pasaran harganya mencapai Rp65 ribu per kilogram, sementara yang busuk hanya Rp20 ribu," terangnya.

Sedangkan cabai rawit kwalitas bagus kata dia harganya juga telah menembus Rp80 ribu per kilogram, sementara yang busuk hanya Rp20 ribu sampai Rp25 ribu per kilogramnya.

Seorang pedagang di Pasar Pulau Payung, Dumai, Julianto, mengakui saat ini cabai busuk lebih diminati oleh kaum ibu-ibu langganannya.

Dalam sehari ia mengaku mampu menjual sedikitnya 25 kilogram cabai busuk. Sementara cabai dengan kualitas baik, menurutnya, semakin ditinggal peminatnya.

"Cabai busuk yang biasa dijual merupakan pasokan dari distributor khusus. Namun terkadang, banyak juga yang merupakan sisa dari penjualan cabai bagus," ringkasnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Dumai, H Djamalus, berpandangan mahalnya harga cabai di wilayahnya akibat kondisi kritis lahan pertanian yang dilanda cuaca tak menentu atau ekstrem sehingga menggagalkan penen mereka.

"Kemungkinan harga cabai baru akan kembali normal jika hasil pertanian sudah mulai membaik, sehingga pasokan ke berbagai wilayah termasuk Dumai tidak lagi terbatas," paparnya.