Pekanbaru, 19/1 (ANTARA) - Dinas Pariwisata Riau saat ini membina sebanyak 13 desa yang akan dijadikan desa wisata yang tersebar di 12 kabupaten/kota di Riau.
"Semua dijadikan desa produk wisata andalan di Riau. Ada produk pertanian dan perkebunan," ujar Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dinas Pariwisata Riau, Yusrizal di Pekanbaru, Rabu.
Ia menyebutkan beberapa desa yang akan dijadikan desa wisata yakni Buluh Belimbing memiliki wisata adat istiadat, Buluh Cina yang mempunyai ekowisata hingga Tanjung Medang untuk wisata bahari.
"Ada juga wisata Bono di desa Teluk Meranti, Pelalawan. Bono merupakan ombak yang berada di sungai dan di Riau ini yang terbesar di dunia," tukas dia.
Ia menyebutkan saat ini Dinas Pariwisata tengah melakukan sosialisasi dan pembinaan terhadap masyarakat. Diharapkan pariwisata dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan di masa mendatang.
"Pariwisata tidak hanya mampu meningkatkan perekonomian masyarakat perkotaan tetapi juga di desa. Berbagai kegiatan wisata dilakukan seperti mendodos sawit ataupun menyadap karet," tukas dia.
Dikatakan, sudah ada beberapa kunjungan ke desa wisata tersebut. Namun mayoritas berasal dari dalam negeri. Ia mengakui pihaknya belum melakukan promosi untuk menarik wisatawan dari luar negeri.
"Potensi desa wisata ini sangat besar, terutama untuk wisatawan asing seperti Singapura, Filipina, Jepang maupun Eropa," tambahnya.
Saat ini, lanjutnya, di Riau terdapat 242 objek wisata dengan 40 event regional dan nasional yang berlangsung setiap tahunnya.
"Menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON), kami berupaya berbenah dan mengoptimalkan sejumlah objek wisata yang ada," katanya.
