Pekanbaru (ANTARA) - Anisman, warga Kabupaten Kampar yang menjadi korban serangan beruang hingga mengalami luka serius pada sekujur tubuhnya dirujuk ke RSUDArifin Achmaddi Kota Pekanbaru, Kamis.
"Korban saat ini sudah stabil dan ditangani oleh dokter bedah kita," kata Direktur Utama RSUD Arifin Achmad Riau, Nuzelly di Pekanbaru, Kamis.
Ia mengatakan pasien atas nama Anisman, pria berusia 45 tahun itu tiba di RSUD Arifin Achmad pada Rabu kemarin (4/9). Pada hari yang sama, korban yang menderita patah tulang kaki bagian kanan serta luka serius pada bagian wajah, perut, dan kaki akibat cakaran serta gigitan beruang langsung dilakukan tindakan bedah.
"Kemarin sudah langsung dioperasi. Saat ini tengah dalam tahap pemulihan," ujarnya
Anisman merupakan warga desa Tanjung Karang, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar. Dia diserang beruang saat mencari ikan di sungai Batang Ulak, Desa Sungai Serik, Kecamatan Kampar Kiri, Rabu (4/9).
Zainuar paman kandung Anisman yang ditemui di RSUD Arifin Achmad menjelaskan, korban yang akrab disapa Anis diserang satwa buas itu saat mencari ikan bersama rekannya bernama Darlis.
"Mereka memang sempat menyelamatkan diri dengan berlari berbeda arah. Tapi karena Anis ini menggunakan baju merah, maka dia yang dikejar dan diterkam beruang. Sedangkan temannya gak berani menolong," tuturnya.
Baca juga: 172 taring beruang madu disita di Riau. Bagaimana nasib beruangnya?
Setelah sempat tak sadarkan diri, beruang tersebut meninggalkan Anis dan barulah Darlis berani mendekati Anis. Namun karena tak sanggup membawa Anis seorang diri, Darlis lantas mencari pertolongan dari warga yang ada di sekitaralokasi itu.
Anis pun berhasil dievakuasi dengan bantuan warga yang tengah berburu rusa. Ia kemudian dibawa ke Puskesmas Lipat Kain dengan menggunakan ambulans. Akan tetapi, pihak Puskesmas langsung merujuk korban ke RSUD Arifin Achmad akibat luka yang cukup serius.
Zainur menambahkan jika di desanya memang kerap muncul beruang, namun tidak pernah terjadi konflik seperti yang diterima saudaranya itu.
Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Mahfud mengatakan pihaknya telah mengirim tim ke desa tersebut. Dia juga mengatakan telah berkoordinasi dengan masyarakat sebagai langkah penanganan dan pencegahan konflik dengan satwa berbulu hitam itu.
"Kita menyarankan agar masyarakat yang beraktivitas di kawasan hutan agar lebih berhati-hati dan hindari melakukan aktivitas secara individu," katanya.
Mahfud mengakui jika lokasi kejadian merupakan kawasan hutan yang memang menjadi habitat dari beruang itu. Dia menduga jika kemunculan beruang akibat cuaca kemarau yang membuat makanan satwa berkuku tajam itu menipis. Sehingga satwa dilindungi tersebut mencari makan di sekitar pinggiran hutan.
Baca juga: Beruang madu mati akibat jerat di hutan Senepis Riau yang sudah dirambah
Baca juga: BBKSDA Riau pasang perangkap untuk beruang yang serang petani karet Rohul
Berita Lainnya
Tim gabungan pasang kamera jebak usai kemunculan seekor beruang di Lambar
10 October 2024 15:28 WIB
Resahkan warga Pematang Pudu, BBKSDA Riau lepasliarkan beruang madu
19 September 2024 17:33 WIB
Beruang madu muncul di pemukiman warga di Mandau, BBKSDA pasang perangkap
16 September 2024 15:41 WIB
Evakuasi beruang madu di Siak berlangsung dramatis
29 March 2024 6:06 WIB
Beruang masuk kebun warga di Kuansing, BBKSDA Riau cek lokasi
19 October 2023 12:27 WIB
Petani karet di Kuansing selamat dari terkaman beruang dengan pura-pura pingsan
28 June 2022 11:36 WIB
Ditinggalkan induknya, bayi beruang madu diserahkan ke BBKSDA Riau
11 May 2022 12:01 WIB
Tiga beruang madu masuki kebun karet warga Kuansing, ini pesan BBKSDA
05 January 2022 6:14 WIB