Pekanbaru (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menemukan jejak-jejak harimau sumatera dewasa di Desa Sibiruang, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BBKSDA Riau, Bintang Hutajulu kepada Antara di Pekanbaru, Sabtu,mengatakan jejak harimau tersebut mulai ditemukan warga dalam waktu sepekan terakhir.
"Dilihat dari jejaknya dipastikan individu dewasa. Namun kita belum bisa pastikan jumlahnya," katanya.
Dia mengatakan pada Senin lusa, pihaknya akan segera menurunkan tim untuk meneliti temuan jejak si raja rimba bernama latin Panthers tigris sumatrae tersebut. Tidak menutup kemungkinan, BBKSDA Riau juga akan memasang perangkap dan kamera pengintai di sekitar lokasi.
Lebih jauh, dia mengatakan masyarakat setempat sangat khawatir dengan munculnya jejak-jejak harimau yang berada tidak jauh dari pemukiman. Akhir pekan ini, dia mengatakan beberapa anggota BBKSDA Riau telah turun ke desa untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait potensi penanganan konflik dengan harimau.
Sejatinya, dia mengatakan temuan jejak kaki harimau di wilayah itu berulang kali terjadi. Pada 2018 lalu, jejak kaki harimau juga pernah ditemukan di Desa Muara Takus. Namun, meskipun telah dipasang kamera pengintai individu harimau itu tak pernah terlihat.
"Tahun lalu juga ada temuan jejak di Muara Takus. Namun setelah kita pasang kamera juga tidak terekam. Mungkin hanya melintas. Walau begitu, kita tetap memandang serius hal ini dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat," jelasnya.
Berdekatan dengan habitat harimau sumatera
Bintang mengatakan bahwa Desa Sibiruang secara geografis terletak di sekitar lansekap Suaka Margasatwa Rimbang Baling wilayah Utara. Sementara SM Rimbang Baling sendiri jika dilihat lebih jauh juga akan tembus dengan Taman Nasional Batang Gadis.
TN Batang Gadis yang berada di Provinsi Sumatera Utara, kata Bintang merupakan salah satu rumah harimau sumatera. Kawasan itu masih terjaga sangat baik. Hutan-hutan di daerah perbukitan itu juga masih terjaga.
"Hutannya masih bagus di sana dan menjadi rumah harimau. Jadi mungkin daerah sana menjadi area jelajah harimau," ujarnya.
Temuan jejak harimau di Kampar itu saat ini viral di media sosial. Masyarakat mengunggah temuan jejak harimau yang berukuran cukup besar tersebut. Harimau dan manusia kerap berkonflik di Riau. Pada 2018 lalu, Bonita yang merupakan harimau betina dewasa menjadi terkenal setelah menghabisi nyawa dua manusia di Kabupaten Indragiri Hilir.
Selanjutnya pada awal 2019 ini, harimau kembali memangsa seorang karyawan perusahaan perkebunan yang juga di Indragiri Hilir. Kemunculan harimau tersebut akibat si kucing belang itu merasa habitatnya yang mulai terganggu oleh aktivitas Manusia.
Baca juga: Jagawana dan Harimau Sumatera liar barengan terperangkap jerat pemburu di Riau. Kok bisa?
Baca juga: BBKSDA: 3 harimau yang terkam buruh panen akasia hingga tewas di Riau
Berita Lainnya
Harimau Sumatera muncul di perkebunan warga Desa Batang Duku Bengkalis
09 October 2024 13:53 WIB
BBKSDA Riau kosongkan lokasi harimau Sumatera menyerang manusia
20 August 2024 16:19 WIB
Pekerja bibit akasia di Pelalawan diduga dicakar harimau Sumatera
19 August 2024 14:01 WIB
Empat harimau Sumatera melintasi jalan tanah di Pelalawan viral
08 August 2024 11:02 WIB
Video harimau Sumatera di jalan viral, ini kata BBKSDA Riau
11 July 2024 17:07 WIB
"Kucing-kucingan" harimau sumatra itu berakhir masuk di kandang jebak
06 February 2024 15:07 WIB
Harimau sumatera tampakkan diri di Inhu
04 January 2024 13:23 WIB
BKSDA Jambi berhasil ungkap tiga kasus perdagangan kulit Harimau Sumatera
14 November 2023 12:48 WIB