Pekanbaru (ANTARA) - Andini (14) kini sudah bisa tersenyum agak lebar lantaran banyaknya bantuan yang mengalir kepadanya beserta kedua adiknya yang masih balita. Andini sebelumnya telah ditinggal pergi ibunya untuk selamanya pada awal Januari 2019 karena penyakit TBC berkepanjangan. Dengan kondisi itu, gadis berjilbab ini akhirnya harus merawat dua adiknya Sidratul Jannah (9 bulan) dan Purwanti (2 tahun). Sementara Ayah Andini entah ke mana, meski sesekali memberikan sejumlah rupiah.
Dengan kesibukan baru Andini sebagai "ibu" bagi kedua adiknya, dengan sangat terpaksa dia harus berhenti sekolah demi mengasuh kedua adiknya di rumahnya. Rumahnya terbuat dari papan kayu yang berlokasi di Dusun Telayap, Desa Pangkalan Tampoi, Kabupaten Pelalawan.
Kisah hidup Andini yang menyentuh hati itupunsempat viral di media sosial. Berbagai pihak berlomba-lomba membantu menyelematkan masa depan Andini dan kedua adiknya. Tak terkecuali Aksi Cepat Tanggap (ACT) Riau yang tergerak untuk membantu.
Kepala Cabang ACT Riau Othman Razali saat itu berpikir keras terkait jenis bantuan yang layak untuk diberikan kepada Andini, terutama yang bisa bertahan lama, tidak sekali habis begitu dimanfaatkan. Maka dari itu, ACT berikhtiar untuk dapat membantu Andini bersaudara yang bermanfaat sepanjang hidupnya.
"Kalau sekarang, permasalahan untuk jangka waktu dekat mungkin sudah teratasi, tapi bagaimana nasib Andini bersaudara ke depannya? Perjalanan hidup mereka masih panjang. Maka kita ingin dapat membantu sepanjang hidupnya," ujar Othman belum lama ini.
Dengan galangan dana yang telah terkumpul lebih dari Rp200 juta. ACT Riau berikhtiar untuk membangun sebuah Warung Wakaf yang akan diperuntukkan bagi Andini bersaudara. Hasil dari warung wakaf ini nantinya akan menjadi hak Andini bersaudara selama hidupnya.Warung wakaf merupakan salah satu program ACT melalaui Global Wakaf.
"Nantinya warung ini akan dikelola secara profesional dan berkelanjutan untuk Andini," kata Othman. Dengan modal usaha yang ada, ACT berharap bantuan itu bisa untuk memenuhi kebutuhan harian Andini bersaudara. Senyum Andini pun diharapkan tetap merekah untuk melanjutkan masa depannya.
Baca juga: ACT ketuk dermawan melalui "Marhaban Ya Dermawan"
Baca juga: 60 ton bantuan dikirim ACT untuk korban banjir Bengkulu