Semarang (ANTARA) - Grup musik Slank tetap dengan gaya cuek mereka menanggapi tudingan menghabiskan dana APBD Jawa Tengah Rp18 miliar karena ikut ambil bagian di acara Apel Kebangsaan di Kota Semarang.
Bahkan ketika grup asal Gang Potlot ini jadi sasaran perundungan alias “bully” di media sosial hingga tagar #SlankMakanDuitRakyat viral di media sosial Twitter Sabtu ini, Bimbim Cs. tetap jalan terus untuk ikut dalam apel kebangsaan.
Bimbim, drumer dan juga “frontman” Slank menyatakan mereka bakal menyebar virus-virus perdamaian berdemokrasi saat manggung selama 55 menit pada acara Apel Kebangsaan dengan tema "Kita Merah Putih" di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Semarang, Minggu besok (17/3).
Slank juga mengajak semua lapisan masyarakat yang hadir pada Apel Kebangsaan untuk bersama-sama merayakan perbedaan, apalagi yang terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2019.
"Ada 'tool' yang menyatukan kita, yakni Pancasila. Pemilu ini biasa aja, lima tahun sekali kita lakukan. Berdewasalah, Indonesia lebih dari sekadar ambisi politik," ujarnya.
Baca juga: Malam ini, Slank Bakal Guncang Pekanbaru dengan 18 Lagu
"Nanti kita bawain lagu berjudul 'Pala Loe Peyank' dari album ke-22 yang bercerita soal antihoaks. Kita ingin menyatukan bangsa lewat lagu, kobarkan jiwa nasionalisme lewat lagu, sekaligus 'nyebarin' virus perdamaian," kata Bimbim, saat menggelar konferensi pers bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dalam kesempatan tersebut, Bimbim menyampaikan keinginan semua personel Slank untuk bisa bertemu dengan Habib Luthfi Bin Yahya yang direncanakan juga menghadiri Apel Kebangsaan.
"Ingin silaturahmi, dengar-dengar beliau jago main keyboard, ingin ngobrol soal musik, soal agama, dan Indonesia," katanya didampingi dua rekannya, Ridho dan Ivanka.
Menurut dia, semangat nasionalisme yang konsisten disuarakan melalui lagu-lagu Slank itu senafas dengan spirit yang diajarkan habib yang berasal dari Pekalongan itu.
Baca juga: Cerita Kaka Slank Konser Hanya Ditonton 10 Orang
Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo menegaskan bahwa acara Apel Kebangsaan tidak ada motivasi politik praktis, meskipun diselenggarakan menjelang pemilu, apalagi untuk mendukung salah satu pasangan calon presiden.
Terkait dengan hal itu, Ganjar mewanti-wanti semua yang hadir pada Apel Kebangsaan agar tidak memakai atribut partai politik maupun atribut kedua capres.
Ganjar juga berharap acara itu jangan sampai dipolitisasi siapapun dan berharap semua pihak yang diundang dapat hadir.
Politikus PDI Perjuangan itu juga tidak mempermasalahkan pihak-pihak yang tidak menyetujui dengan penyelenggaraan Apel Kebangsaan dan menyebut sebagai kegiatan politik yang menggunakan anggaran dari pemerintah menjelang Pemilu 2019.
"Tidak apa-apa, tidak semua orang harus setuju. Saya sudah dibully, kita jelaskan, justru Jawa Tengah, pemprov sangat terbuka semua bisa melihat, tidak kita tutup-tutupi. Tidak setuju tidak apa-apa, bahkan yang tidak setuju saya undang, yuk datang kita duduk bareng. Jangan curiga dulu dong. Ini umum kok, bukan Pilpres," ujarnya.
Baca juga: Promosikan Pariwisata, Kaka Slank Ajak Penggemar Berlibur Ke Bali
Berita Lainnya
Slank akan gelar konser musik bersuasana pasar malam pada awal tahun 2025
31 October 2024 11:46 WIB
Konser Slank di Palembang batal digelar demi keselamatan penggemar
05 November 2022 15:24 WIB
Kaka Slank mengaku rindu kumandang azan di Lombok
10 September 2022 15:15 WIB
Bimbim Slank ingin putrinya bisa jadi Gubernur DKI Jakarta
23 August 2022 15:10 WIB
Cerita Kaka Slank saat melintasi hutan Papua dari udara
04 October 2021 11:16 WIB
Viral sepekan, pembangkit batu bara pensiun, Abdi Slank komisaris Telkom
30 May 2021 7:57 WIB
Ahmad Dhani sebut Abdee Slank baik, jujur dan sederhana
29 May 2021 12:04 WIB
Kaka dan Ridho "Slank" ajak anak muda Nusa Laut terapkan 3M
11 November 2020 15:38 WIB