DPRD Bengkalis genjot PAD kontribusi tenaga kerja

id DPRD Bengkalis,bengkalis

DPRD Bengkalis genjot PAD kontribusi tenaga kerja

Ketua Komisi I DPRD Bengkalis Susianto menerima cenderamata dari Kabid Pembinaan Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Pemko Batam Ir. Yuhermon saat melajukan kunker beberapa waktu yang lalu. (Antaranews/Alfisnardo)

Bengkalis (ANTARA) - Komisi I DPRD Kabupaten Bengkalis dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya terus berupaya menggali sejumlah sektor yang akan menggerakkan perekonomian daerah salah satunya terkait kontribusi tenaga kerja yang ada terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Salah satu daerah menjadi acuan Komisi I untuk melakukan kunjungan kerja beberapa waktu yang lalu terkait keberhasilan tenaga kerja tersebut adalah Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, dimana Kota Batam sendiri diketahui sudah Go Internasional, dengan industri skala besarnya dan

cukup berpengalaman dalam menangani masalah ketenagakerjaan.

Komisi I dalam kunjungan tersebut dipimpin langsung Susianto bersama Wakil Ketua dr. Morison Bationg Sihite, Sekretaris Pipit lestari, beserta anggotanya Ita Azmi,Zuhandi, Hj. Aisyah, H. Asmara, Daud Gultom, Tinner WB Tumanggor dan Zulkifli. Sementara itu rombongan disambut langsung oleh Ir. Yuhermon Kabid Pembinaan Penempatan & Perluasan Kesempatan Kerja dan juga Kasi Penempatan TKI Luar Negeri & TKA Yusbawati.

"Kita lihat DBH Migas sekarang ini makin lama makin menurun, tentu saja kita tidak ingin Kabupaten Bengkalis bergantung terus DBH dari pusat, oleh karena itu kami ingin mencari solusi mengejar kenaikan PAD ini dan nantinya bisa bekerja sama dengan dinas-dinas terkait yang berkontribusi

langsung dengan sektor ini," ujar Ketua Komisi I Susianto.

Baca juga: Bupati : Jangan ada konflik usai Pemilu 2019

Dikatakannya, banyak persoalan yang menjadi catatan Komisi I, dinataranya kontribusi dari dinas tenaga kerja Kota Batam untuk menambah PAD, kemudian target-target yang ditentukan. Dan juga permasalahan tenaga kerja lokal yang bekerja di perusahaan asing yang mempunyai skill tetapi masih tetap diberi upah seperti tenaga kerja umum yang lainnya.

Selain itu, tenaga kerja lokal perlu diberikan pelatihan khusus agar bisa bersaing dengan tenaga kerja asing sehingga tenaga kerja lokal bisa mendapatkan upah kerja dan kesejahteraan yang sama dengan tenaga kerja asing.

"Di Kabupaten Bnegkalis sendiri juga terdapat beberapa perusahaan asing, masukan dan saran ini penting bagi kami agar bisa kami terapkan nantinya di Kabupaten yang berjulukan negeri junjungan ini," kata Susianto.

Suasana kunjungan Komisi I DPRD Bengkalis ke Pemko Batam, Kepulauan Riau. (Antaranews/Alfisnardo)


Wakil ketua Komisi I dr. Morison Bationg Sihite pada pertemuan tersebut juga menanyakan tentang bagaimana cara mencegah terjadinya PHK tenaga kerja lokal yang bekerja di perusahaan asing.

"Kami rasa terkait masalah ketenagakerjaan ini perlu juga mengetahui langkah-langkah yang diambil untuk mengantisipasi terjadinya pemberhentian tenaga kerja lokal agar tidak menambah angka pengangguran," ujar Morison.

Hal lain terkait sektor pariwisata lokal Batam yang mungkin saat ini sedang lesu, bagaimana antisipasi Pemko Batam supaya tetap mempertahankan sektor pariwisata menjadi sektor utama karena hal ini juga berkaitan dengan banyaknya menggunakan jasa tenaga kerja lokal di bidang industri

pariwisata tersebut.

"Kita lihat sekarang pariwisata di Kota Batam ini sedang lesu, hal ini tentu menjadi perhatian Pemko Batam dalam meningkatkan sektor ini dengan banyaknya menggunakan tenaga kerja lokal," tanya Morison.

Kabid Pembinaan Penempatan & Perluasan Kesempatan Kerja Pemko Batam Ir. Yuhermon pada kesempatan tersebut menerangkan untuk masalah PAD

melalui ketenagakerjaan saat ini trendnya hampir sama.

"Hasil yang didapat dilaporkan ke Provinsi kemudian ke pusat baru setelah itu dibagikan ke daerah asal masing-masing, hanya saat itu kota Batam sendiri pernah mencapai sekitar Rp30 miliar, saya kira Bengkalis juga bisa melakukan hal serupa," ungkapnya.

Sedangkan permasalahan tenaga kerja lokal supaya bisa bersaing dengan tenaga kerja asing di perusahaan asing, memang mereka diberikan pelatihan khusus terlebih dahulu di awal sesuai dengan kebutuhan teknis perusahaan asing tersebut.

"Hanya saja karena tingkat kompetisi yang makin tinggi, kemudian sedikitnya kesempatan kerja di perusahaan asing sehingga mereka kalah bersaing, hal inilah yang dimanfaatkan oleh segelintir pihak untuk mengambil keuntungan dengan menggunakan jasa tenaga kerja lokal yang mempunyai skill namun tidak ditempatkan pada posisinya pada perusahaan asing tersebut, sehingga gaji mereka tetap berada dibawah tenaga kerja asing," imbuhnya.

Kunjungan Komisi I DPRD Bengkalis ke Pemko Batam, Kepulauan Riau. (Antaranews/Alfisnardo)


Berkaitan pertanyaan yang disampaikan wakil ketua Komisi I,karena posisi bargening masih rendah sehingga upah tenaga kerja lokal jauh dibawah tenaga kerja asing, kemudian hal ini bisa mengakibatkan rendahnya penyerapan tenaga kerja lokal dan ini bisa menimbulkan bertambahnya angka pengangguran.

"Solusi yang paling tepat adalah membuka lapangan pekerjaan baru bagi tenaga kerja lokal, membuat peluang baru di sektor pariwisata kreatif, kita lihat sendiri di Batam banyaknya penyerapan tenaga kerja lokal yang bahkan kebanyakan dari mereka datang dari luar kota Batam dan dari negara luar, mereka mencari peluang untuk bekerja di sini," tambahnya.

Kasi Penempatan TKI Luar Negeri & TKA pemerintahan Kota Batam Yusbawati menjelaskan, setelah diberikan pelatihan, tenaga kerja harus berada pada posisi yang tepat sesuai dengan keahliannya.

"Kalau kita mau bekerja sedikit lebih dalam lagi, masalah ini bisa diatasi. Setelah atau sebelum memberikan pelatihan, Dinas Tenaga Kerja bisa melakukan monitoring dan turun ke lapangan, mereka bisa mengecek ke tiap-tiap perusahaan yang berada di daerah tersebut," jelasnya.

Kemudian mencari informasi tenaga kerja bidang apa saja yang dibutuhkan dan setelah itu diberikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dan Dinas Tenaga Kerja bisa melakukan komunikasi penjajakan MoU dengan perusahaan tersebut.

"Dengan langkah tersebut tenaga kerja lokal yang sudah diberikan pelatihan bisa langsung diserap dan bekerja sesuai dengan keahlian di perusahaan tersebut," tutupnya.(Advetorial)