Pekanbaru (Antaranews Riau) - Basarnas Pekanbaru mengungkap penyebab insiden terbakarnya kapal di perairan Kabupaten Bengkalis, Riau, Jumat.
“Menurut keterangan nahkoda kapal, Bapak Baharudin, kapal terbakar dipicu akibat tumpahan minyak yang tersambar oleh cerobong asap kapal yang panas,” kata Humas Basarnas Pekanbaru, Kukuh Widodo, kepada wartawan di Pekanbaru, Jumat malam.
Ia mengatakan awak kapal sudah berusaha mematikan api menggunakan APAR (alat pemadam api ringan) yang dimiliki, tetapi hembusan angin yang kuat membuat api membesar dan membakar badan kapal.
Baca juga: Basarnas: Kapal MT Adinda Meledak di Perairan Riau
Karena api terlalu besar, sebanyak tujuh penumpang kapal memilih terjun ke laut.
“Sehingga semua kru terjun ke laut untuk menyelamatkan diri. Lebih kurang satu jam (mereka) berenang dan bertahan di air, barulah ke-7 korban diselamatkan oleh nelayan,” katanya.
Ketujuh penumpang kapal akhirnya diserahkan nelayan ke kapal Satpolair Polres Bengkalis untuk dibawa ke Bengkalis.
Kukuh menambahkan, bahwa Basarnas Pekanbaru meralat nama kapal, yang semula diinfokan ke wartawan MT Adinda, menurut laporan petugas Pandu Pelabuhan Dumai. Setelah melakukan pengecekan berkas dan perizinan kapal, lanjutnya, kapal yang terbakar bernama KLM Alisa Indah.
Kukuh mengatakan, kapal KLM Alisa INdah berangkat dari Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, tujuan Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti pada 14 Februari 2019 sekitar pukul 23.00 WIB. Kapal itu dalam kondisi kosong.
“Pada hari Jumat 15 Februari 2019 pukul 12.30 WIB, kapal terbakar di daerah Selat Morong dan kapal hanyut dibawa arus sampai di perairan Tanjung Jati, Kabupaten Bengkalis,” kata Kukuh.
Baca juga: Tujuh Penumpang Kapal MT Adinda yang Meledak Selamat
Baca juga: Tim SAR Temukan Korban Terakhir Kapal Tenggelam di perairan Riau