Sekolah Pedesaan Siak Tingkatkan Literasi Siswa Melalui Pojok Baca

id sekolah pedesaan, siak tingkatkan, literasi siswa, melalui pojok baca

Sekolah Pedesaan Siak Tingkatkan Literasi Siswa Melalui Pojok Baca

Istimewa

Siak,(Antarariau.com) - Sekolah-sekolah mitra lembaga filantropi swasta Tanoto Foundation di pedesaan Kabupaten Siak, Riau terus meningkatkan literasi siswa melalui pojok baca yang dibuat di setiap kelas.

"Pojok baca ini dibuat seluruh kelas berdasarkan kreativitas dari siswa guna meningkatkan minat baca. Tidak perlu lama-lama, cukup 10-15 menit menjelang pelajaran dimulai setiap harinya," ujar Wakil Kepala SMP Negeri 2 Mempura, Everi Elita saat disambangi ke sekolahnya di Siak, Selasa.

Meskipun SMP Negeri 2 Mempura berada di satu perkampungan yang lumayan jauh dari ibukota kecamatan dan kabupaten, guru-guru dan siswa berhasil menciptakan ragam kreativitas dan meningkatkan literasi di sekolah.

"Pojok baca tidak hanya diisi dengan buku-buku pelajaran saja, tetapi ada beberapa buku lainnya yang bisa dibaca siswa, yang didapat dari sumbangan wali murid," ungkapnya.

Waktu senggang pergantian mata pelajaran, dan jam istirahat bisa dipergunakan siswa untuk membaca buku-buku kesukaan di pojok baca yang sudah tersedia di kelasnya masing-masing.

Selain pojok baca, dinding-dinding kelas dipenuhi dengan tempelan-tempelan hasil kreativitas setiap kelompok dari laporan beberapa mata pelajaran. Seperti pengelompokan hewan berdasarkan jenis makanan, simetri lipat, dan lain-lainnya.

"Setelah mereka berdiskusi dengan kelompok, siswa juga diminta untuk mempresentasikan kembali hasilnya kepada teman-temannya, untuk melatih keberanian siswa di depan umum dan berani mengeluarkan pendapat," sambungnya.

Kepala sekolah, pengawas dan guru juga dilatih oleh fasilitator pilihan Tanoto Foundation untuk pembelajaran aktif di kelas, agar anak-anak bisa berkreativitas dan aktif, supaya tidak mendatangkan kejenuhan dengan metode lama yang hanya satu arah.

"Belajar tidak hanya di kelas saja, tetapi juga bisa di luar kelas dengan cara mengamati lingkungan sekitar. Kemudian siswa diminta untuk mengarang dari apa yang diamatinya, itu sebagai salah satu media untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia," jelasnya lagi.

Di tempat terpisah, Madrasah Ibtidaiyah As Sidiqiyah Siak yang juga mitra Tanoto Foundation dalam program Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran (PINTAR) juga melakukan hal yang sama.

Kepala Sekolah MI As Sidiqiyah, Idris menyebutkan, pelatihan pembelajaran aktif yang diberikan TF sangat membantu proses belajar mengajar di sekolah tersebut. Selain itu juga membuka pola pikir guru untuk mengembangkan cara pembelajaran yang lebih kreatif.

"Selama ini metode pembelajaran masih cara konvensional, siswa jadi cepat bosan. Tapi semenjak adanya pembelajaran aktif ini proses belajar mengajar jadi seru, siswa menjadi aktif," sebutnya.